SOAL TEMATIK
1. Jelaskan latarbelakang pergeseran kekuasaan membentuk undang-undang yang semula ditangan Presiden menjadi kewenangan DPR?
Jawaban: - Penjabaran mengenai upaya mempertegas sistem presidensial
dalam penyelenggaraan negara dimana bidang kekuasaan eksekutif,
legislatif, dan yudikatif dilaksanakan oleh lembaga sendiri. – Untuk
meletakkan secara tepat fungsi lembaga negara sesuai dengan bidang
tugasnya masing-ma¬sing, yakni DPR sebagai lembaga pembentuk
undang-undang (kekuasaan legislatif) dan Presiden sebagai lembaga
pelaksana undang-undang (kekuasaan ekse¬kutif). – Praktek
penyelenggaraan pemerintahan masa lalu yang memberikan kewenangan kepada
Presiden membentuk undang-undang membuka peluang kepada terjadinya
penyelewengan penyelenggaraan negara karena lebih banyak undang-undang
yang dibuat untuk memperkuat kedudukan Presiden.
2. Jelaskan bagian dan materi dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang tidak dapat diubah dan mengapa
terhadap hal tersebut tidak dapat dilakukan perubahan?
Jawaban: Bagian dan materi Pasal yang tidak dapat dilakukan perubahan
-Pembukaan UUD 1945 – menggambarkan konsistensi terhadap kesepakatan
dasar MPR sebelum melakukan perubahan UUD 1945 – Pembukaan memuat dasar
filosofis dan normatif yang mendasari seluruh pasal dalam UUD 1945 –
mengandung staatsidee berdirinya NKRI, tujuan dan dasar negara yang
harus tetap dipertahankan. – Pasal 37 ayat (5) yaitu tentang Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia – mempertegas komitmen bangsa
Indonesia terhadap Pembukaan UUD 1945 dan bentuk NKRI sekaligus
melestarikan putusan pendiri negara sejak tahun 1945, dimana bentuk
inilah yang dipandang tepat mewadahi ide persatuan pada bangsa yang
majemuk. – menggambarkan konsistensi terhadap kesepakatan dasar MPR
sebelum melakukan perubahan UUD 1945
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika penegakkan hukum yang
berkeadilan sebagaimana tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001!
Jawaban: Rumusan yang memuat tentang etika untuk menumbuhkan kesadaran
tertib sosial, ketenangan, dan keteraturan hidup bersama dapat
diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang
berpihak kepada keadilan, hal ini untuk menjamin tegaknya supremasi dan
kepastian hukum . Jelaskan ciri-ciri sistem pemerintahan presidensil!
Jawaban: 1) adanya masa jabatan Presiden yang bersifat pasti (fixed
term); 2) Presiden di samping sebagai kepala negara, sekaligus sebagai
kepala pemerintahan; 3) adanya mekanisme saling mengawasi dan saling
mengimbangi; 4) adanya mekanisme impeachment.
4.Sebutkan substansi dan amanat dari Ketetapan MPR Nomor
VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan
Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme! Jawaban: Substansi: Ketetapan
ini mengamanatkan untuk mempercepat dan lebih menjamin efektivitas
pemberantasan KKN sebagaimana diamanatkan dalam TAP MPR No. XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, serta berbagai
peraturan perundang-undangan yang terkait. Amanat TAP MPR No.
I/MPR/2003: Memerintahkan pembentukan undang-undang serta peraturan
pelaksanaannya untuk percepatan dan efektivitas pemberantasan dan
pencegahan KKN sampai terlaksananya seluruh ketentuan dalam ketetapan
ini.
Jelaskan latar belakang pembentukan lembaga Dewan Perwakilan Daerah
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia! Jawaban: 1) memperkuat ikatan
daerah-daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mem¬per¬teguh persatuan kebang¬saan seluruh daerah; 2) me¬ning¬katkan
agregasi dan akomo¬dasi aspirasi dan kepen¬tingan daerah-daerah dalam
perumusan kebijakan nasional berkaitan deng¬an negara dan daerah; 3)
mendorong percepatan demokrasi, pembangunan dan kemajuan daerah secara
serasi dan seimbang. Sebutkan dan
jelaskan ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan MPR Nomor XVI/MPR/1998
tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi! Jawaban: •
Pemerintah berkewajiban mendorong keberpihakan politik ekonomi yang
lebih memberikan kesempatan dukungan dan pengembangan ekonomi, usaha
kecil menengah, dan koperasi sebagai pilar ekonomi dalam membangkitkan
terlaksananya pembangunan nasional dalam rangka demokrasi ekonomi sesuai
dengan hakikat Pasal 33 UUD 1945. • Menciptakan pengusaha menengah yang
kuat dan besar jumlahnya • Membentuk keterkaitan dan kemitraan yang
saling menguntungkan antar pelaku ekonomi • Tidak ada penumpukan asset
dan pemusatan kekuatan ekonomi pada seseorang, sekelompok, atau
perusahaan • Pengusaha ekonomi lemah diberi prioritas dan dibantu dalam
mengembangkan usaha • Membuka akses pada sumber dana
Jelaskan latar belakang dibentuknya Mahkamah Konstitusi! Jawaban:
Implikasi dari dianutnya paham negara hukum dalam UUD 1945, dimana dalam
negara hukum harus dijaga paham konstitusionalisme yaitu tidak boleh
ada undang-undang yang bertentangan dengan UUD 1945. Untuk menjaga
prinsip konstitusionalisme hukum agar ada lembaga khusus yang menjaga
kemurnian UUD sebagai hukum dasar tertinggi dan tidak ada undang-undang
yang bertentangan dengan UUD 1945.
Jelaskan makna yang terkandung dalam rumusan Pasal 1 ayat (2)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan
bahwa, “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
undang-undang dasar”! Jawaban: penja¬baran langsung paham kedaulatan
rakyat yang secara tegas dinyatakan pada Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, alinea IV meneguhkan bahwa
kedaulatan rakyat dijalankan melalui cara-cara dan oleh berbagai lembaga
yang ditentukan oleh UUD 1945 sebagai penjabaran langsung paham
kedaulatan rakyat secara tegas. Implikasi: Kedaulatan tidak dijalankan
oleh satu lembaga negara, yaitu MPR dan mengubah sistem ketatanegaraan
dari supremasi MPR kepada sistem kedaulatan rakyat. Ketentuan ini
meneguhkan bahwa kedaulatan tetap di tangan rakyat, sedangkan lembaga
negara melaksanakan bagian-bagian dari kedaulatan menurut aturan UUD
1945.
Jelaskan kedudukan serta tugas dan wewenang MPR sebelum perubahan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945! Jawaban:
Kedudukan MPR adalah penjelmaan seluruh
rakyat dan merupakan lembaga tertinggi negara pemegang dan pelaksana
sepenuhnya kedaulatan rakyat Tugas dan wewenang menetapkan dan
mengubah UUD 1945 menetapkan GBHN memilih dan mengangkat Presiden dan
Wakil Presiden Membuat Putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga
negara lainnya Memberikan penjelasan/penafsiran terhadap putusan MPR
Melakukan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar dan
Ketetapan MPR Meminta pertanggungjawaban Presiden Meminta laporan
pelaksanaan tugas lembaga tinggi negara atas pelaksanaan GBHN dan
Ketetapan MPR lainnya sesuai dengan fungsinya. Memberhentikan Presiden.
Jelaskan makna rumusan ” meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa” sebagai tujuan
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional! Jawaban: Mengakomodasi
nilai-nilai dan pandangan hidup sebagai bangsa religius Selain untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, juga membentuk manusia yang beriman,
bertaqwa, dan berakhlak mulia. Menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan IPTEK, sehingga warga negara mampu menjaga harkat dan
martabat, berpihak kepada kebenaran untuk menciptakan kemaslahatan dan
kemajuan sesuai nilai-nilai agama dan budaya.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika politik dan pemerintahan
sebagaimana tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001! Jawaban:
Rumusan yang memuat tentang etika untuk mewujudkan pemerintahan yang
bersih, efisien, dan efektif, serta menumbuhkan suasana politik yang
demokratis bercirikan keterbukaan agar penyelenggara negara memiliki
rasa kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik dan
mundur apabila merasa tidak mampu sehingga diharapkan mampu menciptakan
suasana harmonis antarpelaku dan antar kekuatan sosial politik.
Sebutkan substansi dan amanat dari Ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001
tentang Etika Kehidupan Berbangsa! Jawaban: Substansi: Ketetapan ini
mengamanatkan untuk meningkatkan kualitas manusia yang beriman,
bertaqwa, dan berahklak mulia serta berkepribadian Indonesia dalam
kehidupan berbangsa. Pokok-pokok etika kehidupan berbangsa mengacu pada
cita-cita persatuan dan kesatuan, ketahanan, kemandirian, keunggulan dan
kejayaan, serta kelestarian lingkungan yang dijiwai oleh nilai-nilai
agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Amanat TAP MPR No.
I/MPR/2003: Perlu ditegakkan Etika Kehidupan Berbangsa yang meliputi,
etika sosial dan budaya, etika politik dan pemerintahan, etika ekonomi
dan bisnis, etika penegakan hukum yang berkeadilan dan berkesetaraan,
etika keilmuan, dan etika lingkungan untuk dijadikan acuan dasar dalam
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan arah
kebijakan dan kaidah pelaksanaannya, serta menjiwai seluruh pembentukan
undang-undang.
Mengapa dalam setiap pembahasan RUU APBN oleh Presiden dan DPR harus
dengan memperhatikan pertimbangan DPD? Jawaban: untuk mengatur
mekanisme APBN yang menuntut akuntabilitas dan transparansi pengelolaan
keuangan negara karena muatan APBN merupakan gambaran utuh tentang
pelaksanaan dan tanggung jawab pengelolaan keuangan negara yang
ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Karena APBN
merupakan salah satu instrumen penting untuk kepentingan pembangunan
nasional dan ada bagian-bagian yang berkaitan dengan pembangunan daerah.
Jelaskan mengapa MPR tidak lagi memiliki wewenang menetapkan
garis-garis besar daripada haluan negara? Jawaban: Implikasi Perubahan
pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, MPR tidak lagi sebagai
pemegang kedaulatan rakyat dan bukan merupakan lembaga tertinggi negara.
Implikasi dari Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan
secara langsung oleh rakyat. Presiden melaksanakan program sebagaimana
dituangkan dalam kampanye pada proses PILPRES.
Jelaskan mengapa lembaga Dewan Pertimbangan Agung dihapus? apakah
masih ada institusi yang melaksanakan fungsi pertimbangan kepada
Presiden? Jawaban: Alasan: – Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan negara karena kedudukan DPA yang setara dengan Presiden
tetapi pertimbangannya tidak mengikat Presiden. – Penetapan pertimbangan
DPA dilakukan melalui mekanisme dan prosedur sehingga membutuhkan waktu
dan hal ini dipandang kurang effektif apabila Presiden memerlukan
pertimbangan yang cepat. Fungsi Pertimbangan dapat diberikan oleh
suatu dewan pertimbangan yang berkedudukan di bawah Presiden dan
dibentuk oleh Presiden.
Jelaskan ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan MPRS Nomor
XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan
Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik
Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan
untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran
Komunis/Marxisme-Leninisme! Jawaban: Seluruh ketentuan dalam Ketetapan
MPRS RI Nomor XXV/MPRS/1966 ini, ke depan diberlakukan dengan
BERKEADILAN dan MENGHORMATI HUKUM, PRINSIP DEMOKRASI dan HAK ASASI
MANUSIA. Berkeadilan dan menghormati hukum: Tidak ada dosa turunan
Prinsip Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Tidak menghilangkan hak untuk
ikut dalam penyelenggaraan negara dan mendapat perlakuan yang sama
dengan warga negara lainnya yang terkait dengan hak asasi manusia.
Jelaskan latar belakang dibentuknya Komisi Yudisial! Jawaban: Untuk
optimalisasi pelaksaan fungsi kekuasaan kehakiman. Hakim agung
merupakan figur dalam perjuangan menegakkan hukum dan keadilan, sehingga
menjadi tumpuan bagi pencari keadilan. Untuk itu, diperlukan adanya
institusi khusus yang memiliki kewenangan untuk menjaga figur hakim agar
dapat berlaku adil dan profesional. Merupakan bagian dari upaya
penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dalam rangka menegakkan negara
hukum, dimana sesuatu yang sifatnya strategis untuk menegakkan keadilan
harus senantiasa dikawal secara khusus.
Jelaskan latar belakang penegasan perlunya negara memprioritaskan
anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari APBN
dan APBD! Jawab: – Implementasi dari penyelenggaraan prinsip demokrasi
pendidikan; – Merupakan sikap bangsa dan negara untuk memprioritaskan
penyelenggaraan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dan memajukan kebudayaan nasional; – Dalam rangka upaya pemerintah untuk
membiayai pendidikan dasar dan kewajiban warga negara mengikuti
pendidikan dasar.
Sebutkan indikator Bersatu dalam Visi Indonesia Masa Depan
sebagaimana tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor VII/MPR/2001! Jawab: o
meningkatnya semangat persatuan dan kerukunan bangsa; o meningkatnya
toleransi, kepedulian, dan tanggung jawab sosial; o berkembangnya budaya
dan perilaku sportif serta menghargai dan menerima perbedaan dalam
kemajemukan; o berkembangnya semangat anti kekerasan; o berkembangnya
dialog secara wajar dan saling menghormati antar kelompok dalam
masyarakat.
Jelaskan makna pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil! Jawab: – Langsung: penyampaian suara
dalam pemilihan umum, dilaksanakan dengan tanpa diwakilkan. – Umum :
menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara,
tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis
kelamin, kedaerahan, pekerjaan, dan status sosial. – Bebas : seluruh
warga negara bebas menentukan pilihan tanpa ada intervensi dari pihak
manapun. – Rahasia : pilihan rakyat dijamin kerahasiaannya. – Jujur :
penyelenggara, peserta, dan rakyat menyelenggarakan pemilu dengan jujur.
– Adil : Pemilu dilaksanakan dengan mengedepankan aspek keadilan.
Jelaskan proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
bagaimana apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diajukan pemerintah?
Jawab:
Jelaskan arah politik ekonomi nasional untuk mewujudkan demokrasi
ekonomi dan efisiensi nasional yang berdaya saing tinggi sebagaimana
diatur dalam Ketetapan MPR Nomor XVI/MPR/1998! Jawaban: Menciptakan
struktur ekonomi nasional agar terwujud pengusaha menengah yang kuat dan
besar jumlahnya, serta terbentuknya keterkaitan dan kemitraan yang
saling menguntungkan antar pelaku ekonomi yang meliputi usaha kecil,
menengah dan koperasi, usaha besar swasta, dan BUMN yang saling
memperkuat.
Jelaskan pengertian kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan! Jawaban: – Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang
merdeka artinya bahwa lembaga yang memegang kekuasaan kehakiman, dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya bebas dari pengaruh pihak manapun demi
mewujudkan peradilan bebas dari intervensi guna menegakkan hukum dan
keadilan, hal ini sejalan dengan dianutnya prinsip Indonesia sebagai
negara hukum. – Peradilan dalam rangka menegakan hukum dan keadilan
dilaksanakan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan amnesti dan abolisi, dan mengapa
dalam memberikan amnesti dan abolisi, Presiden harus memperhatikan
pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat! Jawab: Amnesti: Pengampunan
yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang yang diduga
melakukan pelanggaran hukum dan kepadanya belum di proses dalam
peradilan. Abolisi: Penghentian proses peradilan kepada seseorang atau
sekelompok orang yang diduga telah melakukan pelanggaran hukum, dan
kepadanya telah diproses melalui lembaga peradilan yang kemudian
dihentikan. Alasan: karena sifatnya lebih cenderung pada
persoalan/pertimbangan politik, dimana DPR merupakan lembaga yang
merefresentasikan lembaga perwakilan/lembaga politik.; merupakan
penjabaran dari prinsip checks and balances system
Jelaskan apa yang dimaksud dengan grasi dan rehabilitasi, dan mengapa
dalam memberikan grasi dan rehabilitasi, Presiden harus memperhatikan
pertimbangan dari Mahkamah Agung! Jawab: Grasi: Pengurangan hukuman
atau pengampunan yang diberikan Presiden kepada seseorang atau
sekelompok orang dan kepadanya telah memiliki putusan hukum tetap dari
pengadilan. Rehabilitasi: Pemulihan nama baik dari Presiden kepada
seseorang atau sekelompok orang yang melanggar hukum dan telah memiliki
putusan tetap dari pengadilan, tetapi dikemudian hari ternyata terbukti
tidak bersalah. Alasan: karena sifatnya lebih cenderung pada
persoalan/pertimbangan hukum, dimana MA adalah lembaga pemegang
kekuasaan dibidang peradilan; merupakan penjabaran dari prinsip checks
and balances system
Jelaskan latar belakang ditetapkannya Ketetapan MPRS Nomor
XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan
Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik
Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan
untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran
Komunis/Marxisme-Leninisme. Jawab: Faham atau ajaran Komunisme dalam
praktek kehidupan politik dan kenegaraan menjelmakan diri dalam
kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan azas-azas dan sendi-sendi
kehidupan Bangsa Indonesia yang ber-Tuhan dan beragama yang berlandaskan
faham gotong royong dan musyawarah untuk mufakat. Faham atau ajaran
Marx yang terkait pada dasar-dasar dan taktik perjuangan yang diajarkan
oleh Lenin, Stalin, Mao Tse Tung dan lain-lain, mengandung benih-benih
dan unsur-unsur yang bertentangan dengan falsafah Pancasila. Faham
Komunisme/Marxisme-Leninisme yang dianut oleh PKI dalam kehidupan
politik di Indonesia telah terbukti menciptakan iklim dan situasi yang
membahayakan kelangsungan hidup Bangsa Indonesia yang berfalsafah
Pancasila. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka adalah wajar,
bahwa tidak diberikan hak hidup bagi Partai Komunis Indonesia dan bagi
kegiatan-kegiatan untuk memperkembangkan dan menyebarkan faham atau
ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme.
SOAL PILIHAN
1. Setelah Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, MPR masih tetap memiliki kewenangan menetapkan garis-garis
besar daripada haluan negara. Jawab: Salah
2. Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan,
atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan, maka MPR menyelenggarakan sidang untuk memilih Presiden dan
Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak kedua dan ketiga dalam pemilihan umum
sebelumnya. Jawab: Salah
3. Penempatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam Lembaran Negara Republik Indonesia merupakan dasar
pemberlakuannya. Jawab: Salah
4. Sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2000 tentang Peran
Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik
Indonesia, prajurit Tentara Nasional Indonesia tunduk kepada kekuasaan
peradilan militer dalam hal pelanggaran hukum, baik pelanggaran hukum
militer maupun pelanggaran hukum pidana umum. Jawab: Salah
5. Sebelum dilakukan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, maka sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor
III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Perundang-Undangan, Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945, dan Ketetapan MPR RI.
Jawab: Benar
6. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945, MPR merupakan lembaga
tertinggi negara, pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat.
Jawab: Salah
7. Jika Presiden mangkat, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya, maka MPR mengadakan sidang untuk
memilih Presiden. Jawab: Salah
8. Dewan Perwakilan Daerah HARUS mengajukan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat daerah. Jawab:
Salah
9. Di dalam Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2000 yang mengatur tentang
Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik
Indonesia, ditegaskan bahwa peran Tentara Nasional Indonesia sebagai
alat pertahanan negara, bertugas pokok menegakkan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara, serta
memelihara keamanan di dalam negeri. Jawab: Salah
10. Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah pusat kepada
daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota
dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu. Jawab: Benar
11. Salah satu persyaratan seorang calon Presiden dan calon Wakil
Presiden adalah mendapat dukungan dari rakyat yang dibuktikan dengan
fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan tanda tangan. Jawab: Salah
12. MPR wajib memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden jika MK
sudah memeriksa, memutus, dan mengadili bahwa memang terbukti Presiden
dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jawab: Salah
13. Jika Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-Undang tidak
mendapat persetujuan DPR, sedangkan Presiden menilai keadaan
mengharuskan tetap adanya peraturan tersebut, maka Peraturan Pemerintah
sebagai Pengganti Undang-Undang tersebut dinyatakan tetap berlaku.
Jawab: Salah
14. Sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2000 tentang Peran
Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Tentara Nasional Indonesia dipimpin oleh seorang Panglima
yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Jawab: Benar
15. Anggota Tentara Nasional Indonesia tidak menggunakan hak memilih
dan dipilih. Dengan demikian, anggota Tentara Nasional Indonesia tidak
dapat menduduki jabatan sipil walaupun yang bersangkutan telah
mengundurkan diri atau pensiun dari dinas ketentaraan. Jawab: Salah
16. Setelah perubahan, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 terdiri dari Pembukaan dan Pasal-pasal. Jawab: Benar
17. Calon Presiden dan calon Wakil Presiden tidak mesti seorang warga
negara Indonesia sejak kelahirannya, karena yang paling utama adalah
tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri.
Jawab: Salah
18. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh rakyat sebagai kekuatan
utama, dan Tentara Nasional Indonesia serta Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai kekuatan pendukung. Jawab: Salah
19. Salah satu tujuan pembentukan Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003
adalah menetapkan keberadaan (eksistensi) dari Ketetapan MPRS dan
Ketetapan MPR RI untuk saat ini dan masa yang akan datang. Jawab: Benar
20. Pahlawan Ampera sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan MPRS Nomor
XXIX/MPRS/1966 adalah setiap korban perjuangan menegakkan dan
melaksanakan amanat penderitaan rakyat yang telah gugur dalam merebut
kemerdekaan bangsa Indonesia pada tahun 1945. Jawab: Salah
21. Salah satu latar belakang dilakukannya perubahan Undang-Undang
Dasar 1945 adalah karena rumusan tentang semangat para penyelenggara
negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi. Jawab: Benar
22. Pada saat rapat paripurna MPR, Presiden dan/atau Wakil Presiden
tidak mendapat kesempatan untuk memberikan penjelasan atas pendapat DPR
dan putusan MK bahwa dirinya telah melakukan pelanggaran sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jawab: Salah
23. Perubahan Undang-Undang Dasar mencakup pasal-pasal, oleh sebab
itu pasal-pasal yang mengatur mengenai bendera, lagu kebangsaan, dan
lambang negara dapat dilakukan perubahan. Jawab: benar
24. Substansi Pasal 4 Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 adalah
Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI yang dinyatakan tetap berlaku dengan
ketentuan. Jawab: Salah
25. Ketetapan MPR RI Nomor XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa
Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia adalah contoh
Ketetapan MPR RI yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku karena
Ketetapan MPR RI tersebut telah berakhir masa berlakunya. Jawab: Salah
26. Pemberlakuan kembali Undang-Undang Dasar 1945 ditetapkan melalui
Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi
pada tanggal 22 Juli 1959 oleh MPRS. Jawab: Salah
27. Yang berhak mengajukan calon Presiden dan calon Wakil Presiden
adalah partai politik atau gabungan partai politik yang ada di
Indonesia. Jawab: Salah
28. Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama
tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak
rancangan undang-undang tersebut disetujui, maka rancangan undang-undang
tersebut dinyatakan batal dan tidak boleh diundangkan. Jawab: Salah
29. Peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan MPRS dan
Ketetapan MPR RI dari tahun 1960 sampai dengan tahun 2002 merupakan
amanat dari Pasal I Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Jawab: Salah
30. Pembentukan sebuah provinsi dapat dilakukan dengan memiliki paling sedikitnya 5 (lima) kabupaten/kota. Jawab: Benar
31. Kesepakatan dasar MPR untuk tetap mempertahankan bentuk negara
kesatuan yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia didasari pertimbangan
bahwa negara Indonesia sudah lama dijajah oleh Belanda. Jawab: Salah
32. Ketentuan bahwa calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum tidak
menutup peluang munculnya calon Presiden dan Wakil Presiden dari
kalangan non partai sepanjang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik peserta pemilihan umum. Jawab: Benar
33. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh pemerintah. Jawab: Salah
34. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, MPR masih dapat mengeluarkan Ketetapan MPR yang bersifat
mengatur (regeling). Jawab: Salah
35. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara
yang Bersih dan Bebas KKN dikelompokkan ke dalam Pasal 4 Ketetapan MPR
RI Nomor I/MPR/2003, yaitu Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI yang
dinyatakan masih berlaku sampai dengan terbentuknya undang-undang.
Karena sudah ada undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, maka Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 dinyatakan sudah tidak
berlaku lagi. Jawab: Salah
36. Yang dimaksud dengan sistem checks and balances adalah saling
mengawasi dan mengimbangi antarlembaga negara agar dalam pelaksanaan
tugas dan wewenangnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945.
Jawab: Benar
37. Rapat MPR dinyatakan sah walaupun hanya dihadiri oleh anggota MPR
yang berasal dari anggota DPR, sepanjang kuorum rapat telah terpenuhi.
Jawab: Benar
38. Rehabilitasi adalah pemulihan nama baik seseorang yang telah
menjalani hukuman akibat dugaan pelanggaran hukum yang dilakukannya
tetapi di kemudian hari ternyata yang bersangkutan dinyatakan tidak
bersalah. Jawab: benar
39. Substansi Pasal 2 Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 adalah
Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI yang dinyatakan tetap berlaku sampai
dengan terbentuknya undang-undang. Jawab: Salah
40. Di dalam Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan
Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan; serta Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
berwenang mengelola sumber daya nasional dan bertanggung jawab
memelihara kelestarian lingkungan adalah Pemerintah Pusat. Jawab: Salah
41. Sebelum perubahan, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 terdiri dari Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan. Jawab:
Benar
42. Amnesti adalah pengampunan yang diberikan oleh Presiden kepada
seseorang atau sekelompok orang yang diduga telah melakukan pelanggaran
hukum dan kepadanya telah dilakukan proses peradilan, tetapi belum ada
putusan hukum yang bersifat tetap. Jawab: salah
43. Presiden berwenang mensahkan undang-undang yang telah dibahas dan
disetujui bersama antara DPR dengan Presiden menjadi undang-undang.
Jawab: Benar
44. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai
Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan
Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau
Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme dinyatakan tetap berlaku dengan
ketentuan, oleh karena itu mata kuliah yang mengajarkan ideologi
Marxisme di Perguruan Tinggi tidak boleh disampaikan. Jawab: Salah
45. Sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2000 tentang Peran
Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Tentara Nasional Indonesia memberikan bantuan kepada
Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan atas
permintaan yang diatur dalam undang-undang. Jawab: Benar
46. Rumusan DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG yang terdapat dalam pasal atau
ayat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diberi
makna hal yang diatur dalam ketentuan itu harus dirumuskan dalam sebuah
undang-undang yang khusus diterbitkan untuk kepentingan itu. Jawab:
Salah
47. Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan usul pemberhentian
Gubernur, Bupati, atau Walikota jika Dewan Perwakilan Daerah menilai
Gubernur, Bupati, atau Walikota tidak cakap dalam menjalankan
tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan di daerah. Jawab: Salah
48. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dengan Peraturan Presiden. Jawab: Salah
49. Walaupun sudah ada undang-undang tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas KKN masih tetap berlaku karena belum
seluruh amanat dari Ketetapan tersebut dilaksanakan. Jawab: Benar
50. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 maka tata urutan peraturan perundang-undangan adalah:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Ketetapan MPR,
UU, Perpu, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, dan Peraturan
Daerah. Jawab: Salah
51. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk
pertama kali disahkan pada tanggal 17 Agustus 1945 bersamaan dengan
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Jawab: Salah
52. Yang dimaksud dengan pernyataan Indonesia adalah negara hukum
adalah setiap sikap, kebijakan, dan perilaku alat negara dan penduduk,
baik warga negara maupun orang asing yang berada di Indonesia harus
berdasar dan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Jawab: Benar
53. Sebelum perubahan Undang-Undang Dasar 1945, kekuasaan membentuk
undang-undang berada di tangan Presiden dengan persetujuan DPR. Jawab:
Benar
54. Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan
dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu
dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat yang hadir dalam
Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat. Jawab: Salah
55. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, MPR hanya dapat mengeluarkan Ketetapan MPR yang bersifat
penetapan (beschikking) Jawab: benar
56. Salah satu latar belakang dilakukannya perubahan Undang-Undang
Dasar 1945 adalah karena Presiden memiliki wewenang yang sangat terbatas
untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang. Jawab: Salah
57. Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya
keadaan bahaya ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Jawab: Salah
58. Negara Kesatuan Republik Indonesia TERDIRI DARI daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang
tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan
daerah, yang diatur dengan undang-undang. Jawab: Salah
59. Substansi Pasal 6 Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 adalah
Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI yang dinyatakan tidak perlu
dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat final
(einmalig), maupun telah selesai dilaksanakan. Jawab: Benar
60. Sesuai dengan Ketetapan MPR Nomor III/MPR/2000, Keputusan
Presiden adalah peraturan perundang-undangan yang bersifat mengatur yang
dibuat oleh Presiden untuk menjalankan fungsi dan tugasnya berupa
pengaturan pelaksanaan administrasi negara dan administrasi
pemerintahan. Jawab: Benar
61. Pemberlakuan kembali Undang-Undang Dasar 1945 ditetapkan melalui
Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi
pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Jawab: Benar
62. Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga
negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima
kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri. Jawab: Benar
63. Salah satu urusan yang tidak dilimpahkan kepada daerah dalam
rangka pelaksanaan otonomi daerah adalah urusan agama. Jawab: Benar
64. Dengan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, maka hanya Ketetapan MPRS saja yang dinyatakan tidak berlaku
lagi. Jawab: Salah
65. Walaupun masih ada Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI yang
dinyatakan masih berlaku, tetapi dengan adanya Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Ketetapan
MPRS dan Ketetapan MPR RI tidak dapat lagi dijadikan sebagai rujukan
secara yuridis. Jawab: Salah
66. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
diberlakukan kembali melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dicantumkan
dalam Lembaran Negara Nomor 75 Tahun 1959. Jawab: Benar
67. Salah satu sebab Presiden dan/atau Wakil Presiden diberhentikan
oleh MPR atas usul DPR adalah apabila Presiden dan/atau Wakil Presiden
telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara.
Jawab: Benar
68. Hasil pemeriksaan keuangan negara yang dilakukan Badan Pemeriksa
Keuangan diserahkan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, sesuai dengan kewenangannya. Jawab: Salah
69. Penempatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam Lembaran Negara Republik Indonesia tidak merupakan dasar
pemberlakuannya. Jawab: Benar
70. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai
Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh
Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan
Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau
Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme dinyatakan tetap berlaku dengan
ketentuan, artinya Ketetapan ini akan selesai berlakunya jika sudah
terbentuk undang-undang. Jawab: Salah
71. Salah satu kesepakatan dasar dalam melakukan perubahan
Undang-Undang Dasar 1945 adalah memasukkan Penjelasan Undang-Undang
Dasar 1945 yang memuat hal-hal normatif ke dalam pasal-pasal. Jawab:
Benar
72. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara
lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum
dengan sedikitnya lima puluh persen suara di setiap provinsi yang
tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik
menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Jawab: Salah
73. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial.
Jawab: Salah
74. Ketetapan MPR Nomor V/MPR/1999 tentang Penentuan Pendapat di
Timor Timur dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan. Dengan demikian,
Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/1978 tentang Pengukuhan Penyatuan Wilayah
Timor Timur ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dinyatakan masih
tetap berlaku juga. Jawab: Salah
75. Salah satu pertimbangan ditetapkannya Ketetapan MPR RI Nomor
V/MPR/2000 yang mengatur tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan
Nasional adalah perjalanan bangsa Indonesia telah mengalami berbagai
konflik, baik konflik vertikal maupun horizontal, sebagai akibat dari
ketidakadilan, pelanggaran hak asasi manusia, lemahnya penegakan hukum,
serta praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jawab: Benar
76. Penyebutan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 telah termasuk juga perubahannya. Oleh karena itu, tidak perlu
disebutkan Undang-Undang Dasar 1945 adalah Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Perubahannya. Jawab: Benar
77. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945, Presiden dan Wakil
Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa
jabatan. Jawab: Benar
78. Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden,
Gubernur, Bupati, Walikota, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Jawab:
Salah
79. Salah satu wewenang Mahkamah Konstitusi adalah mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk
menguji seluruh peraturan perundang-undangan terhadap undang-undang
dasar. Jawab: Salah
80. Ketetapan MPR RI Nomor V/MPR/2000 tentang Pemantapan Persatuan
dan Kesatuan Nasional menugaskan kepada Badan Pekerja MPR antara lain
untuk merumuskan etika kehidupan berbangsa yang memuat rumusan tentang
etika kehidupan dalam lingkup luas, yaitu etika dalam bidang politik,
hukum, ekonomi, sosial, budaya, pemerintahan, dan sebagainya. Jawab:
Benar
81. Rumusan DIATUR DENGAN UNDANG-UNDANG yang terdapat dalam pasal
atau ayat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
diberi makna hal yang diatur dalam ketentuan itu harus dirumuskan dalam
sebuah undang-undang yang khusus diterbitkan untuk kepentingan itu.
Jawab: Benar
82. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, MPR tidak akan pernah lagi memilih Presiden dan/atau Wakil
Presiden. Jawab: Salah
83. Negara memiliki suatu Bank Indonesia yang susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan
undang-undang. Jawab: Salah
84. DPR berwenang mensahkan rancangan undang-undang yang telah
dibahas dan disetujui bersama antara DPR dengan Presiden menjadi
undang-undang. Jawab: Salah
85. Ketetapan MPR RI Nomor V/MPR/2000 tentang Pemantapan Persatuan
dan Kesatuan Nasional menugaskan kepada Presiden untuk merumuskan visi
Indonesia masa depan yang kemudian harus disosialisasikan melalui proses
pembudayaan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap visi tersebut. Jawab:
Salah
86. Setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945, MPR merupakan lembaga
negara yang berkedudukan setara dengan lembaga negara lainnya. Jawab:
Benar
87. Pengambilan putusan MPR berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat bertentangan dengan rumusan Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Dasar
1945 yang menyatakan, Segala putusan MPR ditetapkan dengan suara yang
terbanyak. Jawab: Salah
88. Seorang anak yang lahir dari orang asing yang sudah menjadi warga
negara Indonesia diperbolehkan menjadi calon Presiden dan calon Wakil
Presiden sepanjang persyaratan yang ditentukan Undang-Undang Dasar 1945
dipenuhinya. Jawab: Benar
89. Jika undang-undang yang mengatur tentang pemberian gelar, tanda
jasa, dan lain-lain tanda kehormatan sudah terbentuk, maka Ketetapan
MPRS Nomor XXIX/MPRS/1966 tentang Pengangkatan Pahlawan Ampera menjadi
tidak berlaku lagi. Jawab: Benar
90. Salah satu pertimbangan ditetapkannya Ketetapan MPR RI Nomor
VI/MPR/2000 adalah Ketetapan MPR yang mengatur tentang Pemisahan Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah
bahwa peran sosial politik dalam dwifungsi ABRI menyebabkan terjadinya
penyimpangan peran dan fungsi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia yang berakibat tidak berkembangnya sendi-sendi
demokrasi dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Jawab: Benar
91. Salah satu latar belakang dilakukannya perubahan Undang-Undang
Dasar 1945 adalah karena kekuasaan tertinggi di tangan MPR. Jawab: Benar
92. Dengan masuknya rumusan orang asing yang tinggal di Indonesia
sebagai penduduk Indonesia, orang asing yang menetap di wilayah
Indonesia mempunyai status hukum sebagai penduduk Indonesia. Jawab:
Benar
93. Tentara Nasional Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. Jawab: Salah
94. Ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam
Rangka Demokrasi Ekonomi, dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan.
Dengan demikian di Indonesia tidak boleh ada lagi pengusaha besar dan
Badan Usaha Milik Negara yang diberikan kesempatan untuk berusaha dan
mengelola sumber daya alam. Jawab: Salah
95. Ketetapan MPR RI Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
adalah contoh Ketetapan MPR RI yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
karena telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Jawab: Benar
96. Kata PEMBUKAAN merupakan penyebutan resmi untuk menunjuk
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Istilah lain yang dipakai adalah MUKADIMAH sebagaimana tercantum dalam
naskah asli Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jawab: Salah
97. MPR terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD, serta sebagian anggota yang diangkat oleh Presiden. Jawab: Salah
98. Calon Presiden dan Wakil Presiden dapat diusulkan oleh gabungan
partai politik peserta pemilihan umum dimaksudkan untuk membangun
kesepahaman, kebersamaan, dan kesatuan di kalangan partai-partai politik
dalam melakukan perjuangan politik. Jawab: Benar
99. Kuorum rapat bagi MPR untuk mengambil keputusan atas usul
pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden adalah dihadiri
sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota MPR. Jawab: Benar
100. Ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi
Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi, dinyatakan tetap berlaku dengan
ketentuan. Dengan demikian, pinjaman luar negeri oleh pihak swasta tetap
diperkenankan dengan ketentuan atas sepengetahuan pemerintah karena
pemerintah merupakan penjamin atas utang-utang swasta tersebut. Jawab:
Salah
101. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik.
Jawab: Benar
102. Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan
adalah pelaksana tugas kepresidenan jika Presiden dan Wakil Presiden
mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan. Jawab: Salah
103. Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan Peraturan Pemerintah. Jawab: Salah
104. Salah satu substansi Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan
Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan; serta Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional antara pusat
dan daerah dilaksanakan secara adil untuk kemakmuran masyarakat daerah
dan bangsa secara keseluruhan. Dengan demikian, setiap daerah harus
mendapatkan anggaran yang sama besar untuk melaksanakan pembangunan di
daerah. Jawab: Salah
105. Salah satu rekomendasi dari Ketetapan MPR RI Nomor VIII/MPR/2001
tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN
adalah membentuk undang-undang beserta peraturan pelaksanaannya yang
memuat antara lain kebebasan mendapatkan informasi. Jawab: Benar
106. Bagi seseorang yang menderita sakit, maka yang bersangkutan
dapat mewakilkan hak pilihnya kepada seseorang yang dipercayainya dalam
pemilihan umum.
Jawab: Salah
108. Kata PEMBUKAAN merupakan penyebutan resmi untuk menunjuk
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Istilah lain yang dipakai adalah PREAMBULE sebagaimana tercantum dalam
naskah asli Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jawab: Benar
109. Adanya ketentuan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden dapat diajukan oleh DPR kepada MPR hanya dengan terlebih dahulu
mengajukan permintaan kepada MK dilatarbelakangi untuk melaksanakan
prinsip saling mengawasi dan saling mengimbangi antarlembaga negara,
serta paham mengenai negara hukum. Jawab: Benar
110. Salah satu rekomendasi dari Ketetapan MPR RI Nomor VIII/MPR/2001
tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN
adalah membentuk undang-undang beserta peraturan pelaksanaannya yang
memuat antara lain Ombudsman. Jawab: Benar
111. Salah satu rekomendasi dari Ketetapan MPR RI Nomor IX/MPR/2001
tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam adalah
menugaskan kepada DPR bersama Presiden untuk segera mengatur lebih
lanjut pelaksanaan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam
serta mencabut, mengubah dan/atau mengganti semua undang-undang dan
peraturan pelaksanaannya yang tidak sejalan dengan Ketetapan MPR RI ini.
Jawab: Benar
112. Salah satu wewenang Mahkamah Agung adalah menguji peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang. Jawab:
Benar
113. Calon hakim agung diusulkan oleh Ketua Mahkamah Agung kepada
Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya
ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden. Jawab: Salah
114. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat. Jawab: Salah
115. Salah satu substansi dari Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998
tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN adalah untuk
menghindarkan praktek-praktek KKN, seseorang yang dipercaya menjabat
suatu jabatan dalam penyelenggaraan negara harus bersumpah sesuai dengan
agamanya, harus mengumumkan dan bersedia diperiksa kekayaannya sebelum
dan setelah menjabat. Jawab: Benar
116. Ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi
Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi, dinyatakan tetap berlaku dengan
ketentuan Pemerintah berkewajiban mendorong keberpihakan politik ekonomi
yang lebih memberikan kesempatan dukungan dan pengembangan ekonomi
usaha besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan karenanya dapat
segera meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jawab: Salah
117. Jika Mahkamah Konstitusi dipandang telah keliru dalam memutus
suatu perkara, maka masih terdapat upaya hukum agar Mahkamah Konstitusi
melakukan peninjauan kembali atas putusan yang telah dihasilkannya.
Jawab: Salah
118. Keputusan MPR atas usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden harus diambil dalam rapat paripurna MPR yang dihadiri
sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota MPR dan disetujui oleh
sekurangnya-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir. Jawab: Benar
119. Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Jawab: Salah
120. Sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber
Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan, Mahkamah Konstitusi
berwenang menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945.
Jawab: Salah
121. Salah satu rekomendasi dari Ketetapan MPR RI Nomor VIII/MPR/2001
tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN
adalah membentuk undang-undang beserta peraturan pelaksanaannya yang
memuat antara lain kejahatan terorganisasi. Jawab: Benar
122. Ketetapan MPR RI Nomor XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa
Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia adalah contoh
Ketetapan MPR RI yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku karena
Ketetapan MPR RI tersebut telah berakhir masa berlakunya. Jawaban:
Salah.
123. Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun,
dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya
untuk satu kali masa jabatan. Yang dimaksud dengan “2 (dua) kali masa
jabatan dalam jabatan yang sama” adalah yang bersangkutan belum pernah
menjabat dalam jabatan yang sama selama dua kali masa jabatan, secara
berturut-turut. Sedangkan jika tidak berturut-turut, maka yang
bersangkutan dapat kembali dicalonkan sebagai calon Presiden atau Wakil
Presiden. Jawaban: Salah.
124. Salah satu ciri dari negara hukum adalah penegakan hukum dengan
cara yang tidak bertentangan dengan hukum atau lebih dikenal dengan
sebutan Due process of law. Ini berarti, seseorang tidak dapat dijatuhi
hukuman atas perbuatan yang dilakukannya apabila tidak terdapat aturan
yang mengatur tentang hal tersebut. Jawaban: Benar.
125. Pasal 6A ayat (5) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menegaskan, tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalam undang-undang. Dengan demikian,
perlu dibuat ketentuan yang khusus mengatur mengenai tata cara
pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Jawaban: Salah.
126. Sebelum dilakukan perubahan terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, proses pemberhentian Presiden dan/atau
Wakil Presiden hanya melalui proses politik, tanpa ada pembuktian
terlebih dahulu oleh pengadilan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
telah melakukan pelanggaran hukum. Jawaban: Benar.
127. Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/1998 tentang Pemilihan Umum
merupakan salah satu Ketetapan yang masuk dalam kategori Pasal 1
Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 yang dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku karena telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Jawaban: Salah.
128. Sebelum dilakukan perubahan terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, seluruh lembaga tinggi negara, yaitu
Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Pertimbangan Agung, Mahkamah
Agung, dan Badan Pemeriksa Keuangan, wajib menyampaikan laporan setiap
tahun kepada MPR atas pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Negara dan
Ketetapan MPR lainnya. Jawaban: Benar.
129. Segala putusan MPR diupayakan sejauh mungkin dengan jalan
musyawarah untuk mencapai mufakat. Putusan dengan suara terbanyak
ditempuh apabila jalan musyawarah untuk mencapai mufakat sudah tidak
mungkin ditempuh karena adanya perbedaaan pendapat yang sulit didekatkan
atau karena faktor waktu. Jawaban: Benar.
130. Sebelum dilakukan perubahan terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (2),
Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima
tahun di ibukota negara, dan boleh bersidang lebih dari sekali dengan
mengadakan persidangan istimewa. Sidang Istimewa MPR diadakan hanya
untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden. Jawaban: Salah.
131. Untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya, Presiden
menetapkan Peraturan Pemerintah. Dengan demikian, Presiden hanya boleh
menetapkan Peraturan Pemerintah sepanjang diperintahkan oleh
undang-undang. Jawaban: Benar.
132. Tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia
sebagaimana diatur dalam Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000 adalah:
Undang Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR RI, Undang-Undang/Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Presiden, Peraturan Daerah. Jawaban: Salah.
133. Untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya, Presiden
menetapkan Peraturan Pemerintah. Selain itu, untuk menjalankan
undang-undang, Presiden juga dapat menetapkan Peraturan Presiden.
Jawaban: Benar.
134. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum. Dengan
demikian, seseorang yang tidak masuk dalam keanggotaan partai politik
tidak dapat dicalonkan sebagai calon Presiden dan/atau calon Wakil
Presiden. Jawaban: Salah.
135. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan
suara lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan
sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di
lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi
Presiden dan Wakil Presiden. Jawaban: Salah.
136. Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden
bersumpah menurut agamanya, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di
hadapan sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat. Jika Majelis
Permusyawaratan Rakyat tidak dapat bersidang, Presiden dan Wakil
Presiden bersumpah menurut agamanya, atau berjanji dengan
sungguh-sungguh di hadapan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat
dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung. Jawaban: Salah.
SOAL REBUTAN 1. Setelah perubahan, Undang-Undang Dasar terdiri atas
Pembukaan dan Pasal-Pasal. Jumlah Bab, Pasal, dan Ayat dalam
Undang-Undang Dasar setelah diubah adalah… Jawab: 21 Bab, 73 Pasal, dan
170 Ayat 2. Yang dimaksud dengan equality before the law adalah Semua
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum. Sedangkan yang
dimaksud istilah due process of law adalah… Jawab: Penegakan hukum
dengan cara yang tidak bertentangan dengan hukum 3. Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor V/MPR/2000 adalah
tentang… Jawab: Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional 4. Bentuk
Pemerintahan Indonesia adalah Republik, sedangkan sistem pemerintahannya
adalah… Jawab: Presidensiil. 5. Rumusan Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang
Dasar adalah… Jawab: Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat
ditetapkan dengan suara yang terbanyak. 6. Setelah perubahan UUD, MPR
berwenang mengeluarkan Ketetapan MPR yang bersifat… Jawab: penetapan
(beschikking) 7. Yang berhak mengusulkan pasangan calon Presiden dan
Wakil Presiden dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden adalah…
Jawab: Partai Politik atau Gabungan Partai Politik peserta pemilihan
umum. 8. Ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi
Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi adalah… Jawab: Pemerintah berkewajiban
mendorong keberpihakan politik ekonomi yang lebih memberikan kesempatan
dukungan dan pengembangan ekonomi, usaha kecil menengah, dan koperasi
sebagai pilar ekonomi dalam membangkitkan terlaksananya pembangunan
nasional dalam rangka demokrasi ekonomi sesuai hakikat Pasal 33
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 9. Kuorum
rapat Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengajukan usul pemberhentian
Presiden dan/atau Wakil Presiden adalah dihadiri oleh
sekurang-kurangnya… Jawab: 2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan
Rakyat. 10. Rumusan Pasal 7C Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Presiden
tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.
11. Untuk menjalankan undang-undang, Presiden menetapkan… Jawab:
Peraturan Pemerintah. 12. Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan
memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung. Sedangkan dalam memberi
amnesti dan abolisi Presiden memperhatikan pertimbangan… Jawab: Dewan
Perwakilan Rakyat. 13. DPR memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak
menyatakan pendapat. Hak interpelasi adalah… Jawab: Adalah hak DPR
untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah
yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. 14. Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas
rancangan undang-undang yang berkaitan dengan… Jawab: otonomi daerah;
hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
serta perimbangan keuangan pusat dan daerah. 15. Pengelompokkan
Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR berdasarkan Pasal 3 Ketetapan MPR Nomor
I/MPR/2003 adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia yang tetap berlaku sampai dengan terbentuknya pemerintahan
hasil pemilihan umum tahun 2004. Sedangkan pengelompokkan Pasal 4
adalah…. Jawab: Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang tetap
berlaku sampai dengan terbentuknya undang-undang. 16. Pembukaan
Undang-Undang Dasar terdiri dari empat alinea. Rumusan Alinea pertama
adalah… Jawab: Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan
peri-keadilan. 17. Bentuk Pemerintahan Indonesia adalah Republik,
sedangkan bentuk negaranya adalah… Jawab: Kesatuan. 18. Rumusan Pasal 1
ayat (3) Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Negara Indonesia adalah
negara hukum. 19. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia Nomor V/MPR/1999 adalah tentang… Jawab: Penentuan Pendapat di
Timor Timur 20. Wewenang MPR sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1)
Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Majelis Permusyawaratan Rakyat
berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. 21. Rumusan Pasal
6A ayat (1) Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Presiden dan Wakil
Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. 22.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
VI/MPR/2001 adalah tentang… Jawab: Etika Kehidupan Berbangsa 23. Syarat
terpilihnya pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden untuk dilantik
menjadi Presiden dan Wakil Presiden adalah… Jawab: mendapatkan suara
lebih dari 50 persen dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap
provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di
Indonesia. 24. Substansi Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme adalah… Jawab: Perlu
berfungsinya lembaga-lembaga negara dan penyelenggara negara,
menghindarkan praktek KKN, serta upaya pemberantasan KKN harus dilakukan
secara tegas terhadap siapa pun juga. 25. Dalam hal menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain, Presiden harus
mendapatkan persetujuan dari… Jawab: Dewan Perwakilan Rakyat. 26.
Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
DPR. Sedangkan dalam memberi grasi dan rehabilitasi Presiden
memperhatikan pertimbangan… Jawab: Mahkamah Agung. 27. Dasar hukum
peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan MPRS dan Ketetapan
MPR adalah… Jawab: Pasal I Aturan Tambahan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 28. Sebelum perubahan Undang-Undang Dasar,
yang memegang kekuasaan membentuk undang-undang adalah Presiden.
Sedangkan setelah perubahan Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Dewan
Perwakilan Rakyat. 29. Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum
Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI dari Tahun 1960 sampai dengan Tahun
2002 dituangkan dalam Ketetapan MPR RI Nomor… Jawab: Ketetapan MPR RI
Nomor I/MPR/2003. 30. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 adalah tentang… Jawab: Politik Ekonomi
dalam Rangka Demokrasi Ekonomi. 31. Pembukaan Undang-Undang Dasar
terdiri dari empat alinea. Rumusan Alinea Ketiga adalah… Jawab: Atas
berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. 32. Yang dimaksud dengan
due process of law adalah Penegakan hukum dengan cara yang tidak
bertentangan dengan hukum. Sedangkan yang dimaksud istilah equality
before the law adalah… Jawab: Semua warga negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum 33. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
Republik Indonesia Nomor XXIX/MPRS/1966 adalah tentang… Jawab:
Pengangkatan Pahlawan Ampera 34. Yang berwenang mensahkan undang-undang
adalah… Jawab: Presiden 35. Yang dimaksud dengan putusan MPR adalah…
Jawab: produk hukum MPR yang terdiri atas perubahan dan penetapan
Undang-Undang Dasar, Ketetapan MPR, dan Keputusan MPR. 36. Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor VII/MPR/2001
adalah tentang… Jawab: Visi Indonesia Masa Depan 37. MPR berwenang
memilih Presiden dan/atau Wakil Presiden jika… Jawab: Terjadi kekosongan
jabatan Presiden dan/atau Wakil Presiden, baik karena mangkat,
berhenti, atau diberhentikan. 38. Rumusan Pasal 7 Undang-Undang Dasar
adalah… Jawab: Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima
tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama,
hanya untuk satu kali masa jabatan. 39. Rumusan Pasal 10 Undang-Undang
Dasar adalah… Jawab: Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas
Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. 40. Substansi
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
XV/MPR/ 1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan,
Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan; serta
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah… Jawab: Penyelenggaraan otonomi daerah dengan
memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab di daerah
secara proporsional diwujudkan dengan pengaturan, pembagian, dan
pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah. 41. Rumusan Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang
Dasar adalah… Jawab: Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. 42.
Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama,
maka rancangan undang-undang itu… Jawab: Tidak boleh diajukan lagi dalam
persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu. 43. Rumusan Pasal 23B
Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Macam dan harga mata uang ditetapkan
dengan undang-undang. 44. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara Republik Indonesia Nomor XXV/MPRS/1966 adalah tentang… Jawab:
Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi
Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai
Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau
Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunis/Marxisme Leninisme. 45. Sebelum
perubahan Undang-Undang Dasar, yang berwenang menguji undang-undang
terhadap Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: MPR. 46. Dasar hukum
perubahan Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Pasal 3 ayat (1) dan Pasal
37 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 47.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
VIII/MPR/2001 adalah tentang… Jawab: Rekomendasi Arah Kebijakan
Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme 48. Salah
satu tujuan perubahan Undang-Undang Dasar adalah membangun sistem checks
and balances. Yang dimaksud dengan sistem Checks and Balances dalam
hubungan antar lembaga negara adalah… Jawab: Prinsip saling mengawasi
dan saling mengimbangi antar lembaga negara 49. Arti dari istilah
welfare state adalah… Jawab: Negara yang mengutamakan peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam berbagai bidang 50. Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 adalah
tentang… Jawab: Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme 51. Perubahan dan penetapan Undang-Undang Dasar
adalah putusan Majelis yang mempunyai ciri-ciri… Jawab: mempunyai
kekuatan hukum sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia,
serta tidak menggunakan nomor putusan Majelis. 52. Rumusan Pasal 3 ayat
(2) Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Majelis Permusyawaratan Rakyat
melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden. 53. Rumusan Pasal 4 ayat (2)
Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Dalam melakukan kewajibannya Presiden
dibantu oleh satu orang Wakil Presiden. 54. Amanat Ketetapan MPR RI
Nomor I/MPR/2003 untuk Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia Nomor XV/MPR/ 1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah;
Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang
Berkeadilan; serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah… Jawab: Memerintahkan
pembentukan berbagai undang-undang tentang penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 18, 18A, dan 18B Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 55. Sebelum dilakukan
perubahan, Rumusan Pasal 7 Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Presiden
dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali. 56. Masa jabatan Presiden dan wakil
presiden yang menggantikan presiden dan Wakil Presiden yang berhalangan
tetap adalah… Jawab: Sampai berakhir masa jabatan Presiden dan Wakil
Presiden yang digantikannya. 57. Rumusan Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang
Dasar adalah… Jawab: Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan. 58. DPR memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak
menyatakan pendapat. Hak angket adalah… Jawab: Adalah hak DPR untuk
melakukan penyelidikan terhadap kebijakan Pemerintah yang penting dan
strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan
bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
59. Lembaga Negara yang berhak mengajukan rancangan undang-undang
anggaran pendapatan dan belanja negara adalah… Jawab: Presiden. 60.
Pengelompokkan Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR berdasarkan Pasal 6
Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003 adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia yang tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik
karena bersifat einmalig (final), telah dicabut, maupun telah selesai
dilaksanakan. Sedangkan pengelompokkan Pasal 1 adalah…. Jawab: Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku. 61. Salah satu kesepakatan dasar dalam perubahan
Undang-Undang Dasar adalah dengan cara adendum. Yang dimaksud dengan
cara ‘adendum’ adalah… Jawab: Naskah asli Undang-Undang Dasar 1945
dipertahankan, dan naskah perubahan baru dilekatkan pada naskah asli.
62. Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar ditempatkan dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor… Jawab: Lembaran Negara Nomor 12 tahun
2006 63. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Nomor IX/MPR/2001 adalah tentang… Jawab: Pembaruan Agraria dan
Pengelolaan Sumber Daya Alam 64. Bentuk negara Indonesia adalah
kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah… Jawab: Republik. 65.
Rumusan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Majelis
Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di
ibukota negara. 66. Ketetapan MPR adalah… Jawab: putusan MPR yang
mempunyai kekuatan hukum mengikat ke dalam dan ke luar Majelis serta
menggunakan nomor putusan Majelis. 67. Rumusan Pasal 4 ayat (1)
Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. 68. Presiden
dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul DPR setelah terlebih dahulu ada
putusan dari… Jawab: Mahkamah Konstitusi 69. Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XV/MPR/ 1998 adalah
tentang… Jawab: Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian,
dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan; serta Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia 70. Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan, pelaksana tugas kepresidenan adalah… Jawab:
Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan
secara bersama-sama. 71. Pemerintahan daerah Provinsi, daerah Kabupaten
dan Kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas…
Jawab: otonomi dan tugas pembantuan. 72. Substansi Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor III/MPR/2000 tentang
Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan adalah… Jawab:
Tata urutan peraturan perundang-undangan menurut Ketetapan MPR RI ini
adalah: Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR RI, Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Keputusan Presiden,
Peraturan Daerah; 73. Setiap anggota DPR memiliki hak mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas. Hak
mengajukan pertanyaan adalah… Jawab: Hak anggota DPR untuk menyampaikan
pertanyaan baik lisan maupun tertulis kepada pemerintah bertalian dengan
tugas dan wewenang DPR. 74. Pemilihan umum diselenggarakan setiap lima
tahun untuk memilih… Jawab: anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah. 75. Pengelompokkan Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR
berdasarkan Pasal 5 Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003 adalah Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang dinyatakan masih
berlaku sampai dengan ditetapkannya Peraturan Tata Tertib yang baru oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia hasil pemilihan umum
tahun 2004.. Sedangkan pengelompokkan Pasal 6 adalah…. Jawab: Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang tidak perlu dilakukan
tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat einmalig (final),
telah dicabut, maupun telah selesai dilaksanakan. 76. Sebelum perubahan,
Undang-Undang Dasar terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh, dan
Penjelasan. Jumlah Bab, Pasal, dan Ayat dalam Undang-Undang Dasar
sebelum diubah adalah… Jawab: 16 Bab, 37 Pasal, dan 49 Ayat. 77.
Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar ditempatkan dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor… Jawab: Lembaran Negara Nomor 14 tahun 2006 78.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
III/MPR/2000 adalah tentang… Jawab: Sumber Hukum dan Tata Urutan
Peraturan Perundang-undangan 79. Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat
(1) ) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, MPR
terdiri dari… Jawab: Anggota DPR dan Anggota DPD. 80. Rumusan Pasal 3
ayat (3) Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Majelis Permusyawaratan
Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar. 81. Amanat Ketetapan MPR
RI Nomor I/MPR/2003 untuk Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata
Urutan Peraturan Perundang-undangan adalah… Jawab: Memerintahkan
pembentukan undang-undang yang mengatur tentang tata urutan peraturan
perundang-undangan. 82. Rumusan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar
adalah… Jawab: Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya 83. Ketetapan MPR adalah
putusan MPR yang mempunyai kekuatan hukum mengikat ke dalam dan ke luar
Majelis serta menggunakan nomor putusan Majelis, sedangkan Keputusan MPR
adalah… Jawab: putusan MPR yang mempunyai kekuatan hukum mengikat ke
dalam Majelis dan menggunakan nomor putusan Majelis. 84. Pendapat Dewan
Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan
pelanggaran hukum ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Presiden dan/atau Wakil Presiden adalah dalam rangka pelaksanaan fungsi…
Jawab: Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat. 85. Ketentuan dari
pemberlakuan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik
Indonesia Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis
Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah
Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan
Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran
Komunis/Marxisme Leninisme adalah… Jawab: Seluruh ketentuan dalam
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia
Nomor XXV/MPRS/1966 ini, kedepan diberlakukan dengan berkeadilan dan
menghormati hukum, prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. 86. Dalam
hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, Presiden mengusulkan dua calon
Wakil Presiden yang berasal dari… Jawab: Partai Politik atau Gabungan
Partai Politik yang mengusulkan pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden yang bersangkutan pada waktu pemilu sebelumnya. 87. Dalam hal
mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan dari… Jawab: Dewan
Perwakilan Rakyat. 88. Setiap rancangan undang-undang yang dibahas harus
mendapat persetujuan bersama dari… Jawab: Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden. 89. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar, asas
penyelenggaraan pemilihan umum adalah… Jawab: Pemilihan umum
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. 90.
Pengelompokkan Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR berdasarkan Pasal 4
Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003 adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia yang tetap berlaku sampai dengan terbentuknya undang-undang.
Sedangkan pengelompokkan Pasal 5 adalah…. Jawab: Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang dinyatakan masih berlaku
sampai dengan ditetapkannya Peraturan Tata Tertib yang baru oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia hasil pemilihan umum tahun
2004. 91. Pembukaan Undang-Undang Dasar terdiri dari empat alinea.
Rumusan Alinea Ketiga adalah… Jawab: Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha
Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya. 92. Sebelum diubah, Undang-Undang Dasar dimuat dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia nomor… Jawab: Lembaran Negara Nomor
75 tahun 1959. 93. Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar ditempatkan
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia nomor… Jawab: Lembaran Negara
Nomor 13 tahun 2006 94. Perubahan dan penetapan Undang-Undang Dasar
adalah putusan Majelis yang mempunyai ciri-ciri… Jawab: mempunyai
kekuatan hukum sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia,
serta tidak menggunakan nomor putusan Majelis. 95. Pengelompokkan
Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR berdasarkan Pasal 4 Ketetapan MPR Nomor
I/MPR/2003 adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang
tetap berlaku sampai dengan terbentuknya undang-undang. Sedangkan
pengelompokkan Pasal 5 adalah…. Jawab: Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia yang dinyatakan masih berlaku sampai dengan
ditetapkannya Peraturan Tata Tertib yang baru oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia hasil pemilihan umum tahun
2004. 96. Salah satu kesepakatan dasar dalam perubahan Undang-Undang
Dasar adalah dengan cara adendum. Yang dimaksud dengan cara ‘adendum’
adalah… Jawab: Naskah asli Undang-Undang Dasar 1945 dipertahankan, dan
naskah perubahan baru dilekatkan pada naskah asli. 97. Menurut ketentuan
Undang-Undang Dasar, Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai
wujud dari pengelolaan keuangan negara dilaksanakan secara… Jawab:
terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
98. Syarat untuk menjadi Hakim Agung adalah… Jawab: harus memiliki
integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan
berpengalaman di bidang hukum. 99. Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 adalah tentang… Jawab:
Politik Ekonomi dalam Rangka Demokrasi Ekonomi. 100. Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XV/MPR/ 1998 adalah
tentang… Jawab: Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian,
dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan; serta Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia 101. Rumusan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar adalah…
Jawab: Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.
102. Rumusan Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Majelis
Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau
Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar. 103.
Pengajuan permintaan Dewan Perwakilan Rakyat kepada Mahkamah Konstitusi
hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya… Jawab: 2/3
dari jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang hadir dalam sidang
paripurna yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota. 104.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
V/MPR/1999 adalah tentang… Jawab: Penentuan Pendapat di Timor Timur 105.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
VI/MPR/2001 adalah tentang… Jawab: Etika Kehidupan Berbangsa 106. Jika
Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak
dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan,
selambat-lambatnya dalam waktu berapa harikah MPR menyelenggarakan
sidang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden… Jawab:
Selambat-lambatnya tiga puluh hari. 107. Rumusan Pasal 22C ayat (2)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah… Jawab:
Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya sama dan
jumlah seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah itu tidak lebih dari
sepertiga jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. 108. Rumusan Pasal 18B
ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
adalah… Jawab: Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih
hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. 109.
Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan MPRS dan Ketetapan
MPR RI dari Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002 dituangkan dalam
Ketetapan MPR RI Nomor… Jawab: Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003. 110.
Ketetapan MPR adalah putusan MPR yang mempunyai kekuatan hukum mengikat
ke dalam dan ke luar Majelis serta menggunakan nomor putusan Majelis,
sedangkan Keputusan MPR adalah… Jawab: putusan MPR yang mempunyai
kekuatan hukum mengikat ke dalam Majelis dan menggunakan nomor putusan
Majelis. 111. Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar ditempatkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia nomor… Jawab: Lembaran Negara Nomor
11 tahun 2006 112. Yang dimaksud dengan equality before the law adalah
Semua warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum. Sedangkan yang
dimaksud istilah due process of law adalah… Jawab: Penegakan hukum
dengan cara yang tidak bertentangan dengan hukum 113. Rumusan Pasal 22D
ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
adalah… Jawab: Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari
jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam
undang-undang. 114. Pengelompokkan Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR
berdasarkan Pasal 1 Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003 adalah Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku. Sedangkan pengelompokkan Pasal 2 adalah…. Jawab:
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang dinyatakan tetap berlaku
dengan ketentuan. 115. Pengertian Etika Kehidupan Berbangsa menurut
Ketetapan MPR RI No. VI/MPR/2001: Jawab : Rumusan yang bersumber pada
ajaran agama, khususnya yang bersifat universal, dan nilai-nilai luhur
budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam
berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa 116.
Rumusan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Negara
Indonesia adalah negara hukum. 117. Presiden dan/atau Wakil Presiden
dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat atas usul DPR setelah terlebih dahulu ada putusan dari… Jawab:
Mahkamah Konstitusi 118. Wewenang MPR sebagaimana diatur dalam Pasal 3
ayat (1) Undang-Undang Dasar adalah… Jawab: Majelis Permusyawaratan
Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. 119.
Ketentuan dari pemberlakuan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam
Rangka Demokrasi Ekonomi adalah… Jawab: Pemerintah berkewajiban
mendorong keberpihakan politik ekonomi yang lebih memberikan kesempatan
dukungan dan pengembangan ekonomi, usaha kecil menengah, dan koperasi
sebagai pilar ekonomi dalam membangkitkan terlaksananya pembangunan
nasional dalam rangka demokrasi ekonomi sesuai hakikat Pasal 33
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 120. Substansi
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme adalah… Jawab: Perlu berfungsinya lembaga-lembaga
negara dan penyelenggara negara, menghindarkan praktek KKN, serta upaya
pemberantasan KKN harus dilakukan secara tegas terhadap siapa pun juga.
121. Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan MPRS dan
Ketetapan MPR RI dari Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002 dituangkan
dalam Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003. Dasar hukum peninjauan terhadap
materi dan status hukum Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR adalah… Jawab:
Pasal I Aturan Tambahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. 122. Rumusan Pasal I Aturan Tambahan adalah… Jawab: Majelis
Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap
materi dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil
putusan pada Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003. 123.
Pasal 2 ayat (1) ) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, menegaskan MPR terdiri dari Anggota DPR dan Anggota DPD yang
dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan
undang-undang. Jumlah anggota DPR periode 2004-2009 adalah… Jawab: 550
orang. 124. Sesuai dengan ketentuan Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, jumlah anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah…
Jawab: Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya
sama dan jumlah seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah itu tidak lebih
dari sepertiga jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. 125. Jumlah
anggota Dewan Perwakilan Daerah periode 2004-2009 adalah… Jawab: 128
orang. 126. Jumlah anggota MPR periode 2004-2009 adalah… Jawab: 678
orang. 127. Bab IX Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 mengatur tentang Kekuasaan Kehakiman. Kekuasaan kehakiman dilakukan
oleh… Jawab: sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara,
dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. 128. Mahkamah Agung berwenang
mengadili pada tingkat… Jawab: Kasasi. 129. Selain berwenang mengadili
pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung berwenang untuk… Jawab: menguji
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
undang-undang. 130. Syarat untuk menjadi Hakim Agung adalah… Jawab:
harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil,
profesional, dan berpengalaman di bidang hukum. 131. Lembaga Negara yang
berhak mengusulkan calon Hakim Agung adalah… Jawab: Komisi Yudisial.
132. Lembaga Negara yang berhak memberikan persetujuan untuk ditetapkan
sebagai Hakim Agung adalah… Jawab: Dewan Perwakilan Rakyat. 133. Lembaga
Negara yang berhak menetapkan Hakim Agung adalah… Jawab: Presiden. 134.
Selain berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung, Komisi Yudisial
mempunyai wewenang lain dalam rangka… Jawab: menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. 135. Selain
memiliki wewenang, Mahkamah Konstitusi memiliki kewajiban untuk… Jawab:
memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang
Dasar.
Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Pengertian
Reaksi kimia dapat digolongkan menjadi berbagai macam reaksi. Salah satu diantaranya adalah reaksi yang berkaitan dengan perubahan bilangan oksidasi dari atom-atom sebelum dan sesudah reaksi. Dari tinjauan bilangan oksidasi reaksi dapat dibedakan menjadi 2 jenis reaksi yaitu :- Golongan reaksi dimana atom-atom yang terlibat tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi sebelum dan sesudah reaksi. Reaksi dimana atom-atom yang terlibat tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi disebut reaksi bukan reduksi-oksidasi yang lazim disebut reaksi bukan redoks.
- Golongan reaksi dimana diantara atom-atom yang terlibat ada yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Sebelum dan sesudah reaksi bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat tidak sama (berubah). Reaksi ini disebut reaksi reduksi-oksidasi (reaksi redoks)
- A. PENGERTIAN REAKSI REDOKS
CONTOH : REAKSI REDUKSI
Cu2+(aq) + 2e ® Cu (s) Ag+(aq) + e ® Ag(s)
CONTOH : REAKSI OKSIDASI
Zn(s) ® Zn2+(aq)+ 2e Al(s) ® Al3+(aq) + 3e
Aturan-aturan penentuan bilangan oksidasi :
- Atom-atom dalam unsur memiliki bilangan oksidasi nol
- Atom H dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi +1
- Dalam hidrida logam (misal NaH, BaH2, AlH3) bilangan oksidasi H = -1
- Atom O dalam senyawa memiliki
- Dalam senyawa F2O, bilangan oksidasi O = +2
- Dalam peroksida (misal H2O2, Na2O2, BaO2) bilangan oksidasi O= -1
- Atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi positif
- Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa = Nol
- Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam ion = muatan ion
- Jika dua atom berikatan, bilangan oksidasi negatif selalu dimiliki atom yang keelektronegatifannya lebih besar
- Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron atau penambahan (kenaikan) bilangan oksidasi
- Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron atau pengurangan (penurunan) bilangan oksidasi
- Reduktor (pereduksi) adalah zat yang mengalami oksidasi atau zat yang melepaskan elektron, atau zat yang bilangan oksidasinya naik
- Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi atau zat yang menangkap elektron atau zat yang bilangan oksidasinya turun
- Redoks adalah reaksi yang terdiri dari peristiwa reduksi dan oksidasi atau reaksi perubahan bilangan oksidasi
- Reaksi disproporsionasi (autoredoks) adalah reaksi redoks dimana hanya satu jenis atom yang mengalami reduksi dan oksidasi atau reaksi redoks dimana hanya satu jenis atom yang bilangan oksidasinya berubah
- Mol elektron adalah selisih bilangan oksidasi
1.METODE BILANGAN OKSIDASI
Langkah-langkah penyetaraan reaksi :
- Menentukan unsur yang mengalami oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi tiap unsur
- Menyetarakan jumlah unsur yang mengalami redoks dengan menambahkan koefisien yang sesuai
- Menentukan besarnya kenaikan atau penurunan bilangan oksidasi dari unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
- Meneyetarakan perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberikan koefisien yang sesuai
- Menyetarakan jumlah atom H dan O serta unsur-unsur yang lain
2 .METODE SETENGAH REAKSI (ION ELEKTRON)
Langkah-langkah penyetaraan reaksi:
- Menuliskan zat-zat yang mengalami reaksi redoks saja
- Memisahkan reaksi menjadi 2, setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi
- Menyetarakan atom-atom yang mengalami redoks, kecuali atom hydrogen (H) dan oksigen (O)
- Menyetarakan atom oksigen (O) dengan menambahkan molekul H2O ke ruas yang kekurangan oksigen
- Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambahkan ion H+ ke ruas yang kekurangan atom H
- Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron ke ruas yang memiliki muatan lebih positif
- Menyamakan jumlah elektron pada kedua persamaan setengah reaksi reduksi dan oksidasi
- Menyatukan kedua persamaan setengah reaksi menjadi reaksi redoks yang utuh
- Mengembalikan ke bentuk reaksi awal
PENGERTIAN SEL ELKTROKIMIA
Transfer elektron pada reaksi redoks dalam larutan berlangsung melalui kontak langsung antara partikel-partikel berupa atom , molekul atau ion yang saling serah terima elektron. Pembahasan transfer elektron melalui sirkuit luar sebagai gejala listrik, dan reaksi redoks yang seperti ini akan dipelajari pada elektrokimia.
Sel elektrokimia merupakan suatu sel atau tempat terjadinya aliran elektron yang disebabkan oleh perubahan energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya. Sel ini dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
1. Sel Volta
2. Sel Elektrolisis
Sel Volta melibatkan perubahan energi kimia menjadi energi listrik sedangkan sel elektrolisis melibatkan perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Bagaimanakah proses terjadinya perubahan energi tersebut?
SEL VOLTA
Sel Volta (sel galvani) memanfaatkan reaksi spontan (∆G < 0)
untuk membangkitkan energi listrik, selisih energi reaktan (tinggi)
dengan produk (rendah) diubah menjadi energi listrik. Sistem reaksi
melakukan kerja terhadap lingkungan
Sel Elektrolisa memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan
reaksi non spontan (∆G > 0) lingkungan melakukan kerja terhadap
sistem
Kedua tipe sel menggunakan elektroda, yaitu zat yang menghantarkan
listrik antara sel dan lingkungan dan dicelupkan dalam elektrolit
(campuran ion) yang terlibat dalam reaksi atau yang membawa muatan.
KOMPONEN SEL VOLTA
Rangkaian sel elektrokimia pertama kali dipelajari oleh LUIGI GALVANI (1780) danALESSANDRO VOLTA (1800). Sehingga disebut sel Galvani atau sel Volta. Keduanya menemukan adanya pembentukan energi dari reaksi kimia tersebut. Energi yang dihasilkan dari reaksi kimia sel Volta berupa energi listrik
Sel Volta terdiri atas elektroda (logam seng dan tembaga) larutan elektrolit (ZnSO4 dan CuSO4), dan jembatan garam (agar-agar yang mengandung KCl). Logam seng dan tembaga bertindak sebagai elektroda. Keduanya dihubungkan melalui sebuah voltmeter. Elektroda tempat berlangsungnya oksidasi disebut Anoda (elektroda negatif), sedangkan elektroda tempat berlangsungnya reduksi disebut Katoda (elektroda positif)
Rangkaian sel elektrokimia pertama kali dipelajari oleh LUIGI GALVANI (1780) danALESSANDRO VOLTA (1800). Sehingga disebut sel Galvani atau sel Volta. Keduanya menemukan adanya pembentukan energi dari reaksi kimia tersebut. Energi yang dihasilkan dari reaksi kimia sel Volta berupa energi listrik
Sel Volta terdiri atas elektroda (logam seng dan tembaga) larutan elektrolit (ZnSO4 dan CuSO4), dan jembatan garam (agar-agar yang mengandung KCl). Logam seng dan tembaga bertindak sebagai elektroda. Keduanya dihubungkan melalui sebuah voltmeter. Elektroda tempat berlangsungnya oksidasi disebut Anoda (elektroda negatif), sedangkan elektroda tempat berlangsungnya reduksi disebut Katoda (elektroda positif)
ELEKTRODA
Elektroda terbagi menjadi dua jenis yaitu anoda dan katoda
Setengah reaksi oksidasi terjadi di anoda. Elektron diberikan oleh
senyawa teroksidasi (zat pereduksi) dan meninggalkan sel melalui anoda
Setengah reaksi reduksi terjadi di katoda. Elektron diambil oleh
senyawa tereduksi (zat pengoksidasi) dan masuk sel melalui katoda.
Setengah sel oksidasi: anoda berupa batang logam Zn dicelupkan dalam ZnSO4
Setengah sel reduksi: katoda berupa batang logam Cu dicelupkan dalam CuSO4
Terbentuk muatan relatif pada kedua elektroda dimana anoda bermuatan negatif dan katoda bermuatan positif
Kedua sel juga dihubungkan oleh jembatan garam yaitu tabung
berbentuk U terbalik berisi pasta elektrolit yang tidak bereaksi dengan
sel redoks gunanya untuk menyeimbangkan muatan ion (kation dan anion)
Dimungkinkan menggunakan elektroda inaktif yang tidak ikut bereaksi dalam sel volta ini misalnya grafit dan platinum.
NOTASI SEL VOLTA
•Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati (untuk sel Zn/Cu2+)
Zn(s)|Zn2+(aq)║Cu2+(aq)|Cu(s)
Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan disebelah kiri bagian katoda
Garis lurus menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang berbeda (aqueous vs solid) jika fasanya sama maka digunakan tanda koma
Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi diujung kiri dan ujung kanan.
POTENSIAL SEL
Sel Elektrolisis adalah
sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang
diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai
aki yang dapat diisi ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel
elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari (lihat Elektrokimia I : Penyetaraan Reaksi Redoks dan Sel Volta). Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik yang diberikan menjadi produk berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, H2O,
dapat diuraikan dengan menggunakan listrik dalam sel elektrolisis.
Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut : 2 H2O(l) ——> 2 H2(g) + O2(g)
Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisisdari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksireduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya,anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda.
Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis larutan. Pada proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi di anoda. Sebagai contoh, berikut ini adalah reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl (yang dikenal dengan istilah sel Downs) :
Katoda (-) : 2 Na+(l) + 2 e- ——> 2 Na(s) ……………….. (1)
Anoda (+) : 2 Cl-(l) Cl2(g) + 2 e- ……………….. (2)
Reaksi sel : 2 Na+(l) + 2 Cl-(l) ——> 2 Na(s) + Cl2(g) ……………….. [(1) + (2)]
Reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl menghasilkan endapan logam natrium di katoda dan gelembung gas Cl2 di anoda. Bagaimana halnya jika lelehan garam NaCl diganti denganlarutan garam NaCl? Apakah proses yang terjadi masih sama? Untuk mempelajari reaksielektrolisis larutan garam NaCl, kita mengingat kembali Deret Volta (lihat Elektrokimia I : Penyetaraan Reaksi Redoks dan Sel Volta).
Pada katoda, terjadi persaingan antara air dengan ion Na+. Berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, air memiliki E°red yang lebih besar dibandingkan ion Na+. Ini berarti, air lebih mudah tereduksi dibandingkan ion Na+. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di katodaadalah air. Sementara, berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, nilai E°red ion Cl- dan air hampir sama. Oleh karena oksidasi air memerlukan potensial tambahan (overvoltage), makaoksidasi ion Cl- lebih mudah dibandingkan oksidasi air. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di anoda adalah ion Cl-. Dengan demikian, reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan garam NaCl adalah sebagai berikut :
Katoda (-) : 2 H2O(l) + 2 e- ——> H2(g) + 2 OH-(aq) ………… (1)
Anoda (+) : 2 Cl-(aq) ——> Cl2(g) + 2 e- ……………….. (2)
Reaksi sel : 2 H2O(l) + 2 Cl-(aq) ——> H2(g) + Cl2(g) + 2 OH-(aq) ……………………. [(1) + (2)]
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH‑ (basa) di katoda serta gelembung gas Cl2 di anoda. Terbentuknya ion OH- pada katoda dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda setelah diberi sejumlah indikator fenolftalein (pp). Dengan demikian, terlihat bahwa produk elektrolisis lelehan umumnya berbeda dengan produk elektrolisis larutan.
Selanjutnya kita mencoba mempelajari elektrolisis larutan Na2SO4. Pada katoda, terjadi persaingan antara air dan ion Na+. Berdasarakan nilai E°red, maka air yang akan tereduksi dikatoda. Di lain sisi, terjadi persaingan antara ion SO42- dengan air di anoda. Oleh karena bilangan oksidasi S pada SO4-2 telah mencapai keadaan maksimumnya, yaitu +6, maka spesi SO42- tidak dapat mengalami oksidasi. Akibatnya, spesi air yang akan teroksidasi dianoda. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Katoda (-) : 4 H2O(l) + 4 e- ——> 2 H2(g) + 4 OH-(aq) ……….. (1)
Anoda (+) : 2 H2O(l) ——> O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e- ……………….. (2)
Reaksi sel : 6 H2O(l) ——> 2 H2(g) + O2(g) + 4 H+(aq) + 4 OH-(aq) …………………….. [(1) + (2)] 6 H2O(l) ——> 2 H2(g) + O2(g) + 4 H2O(l) …………………. [(1) + (2)]
2 H2O(l) ——> 2 H2(g) + O2(g) …………………….. [(1) + (2)]
Dengan demikian, baik ion Na+ maupun SO42-, tidak bereaksi. Yang terjadi justru adalah peristiwa elektrolisis air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Hal yang serupa juga ditemukan pada proses elektrolisis larutan Mg(NO3)2 dan K2SO4.
Bagaimana halnya jika elektrolisis lelehan maupun larutan menggunakan elektroda yang tidak inert, seperti Ni, Fe, dan Zn? Ternyata, elektroda yang tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda, sehingga produk yang dihasilkan di anoda adalah ion elektroda yang larut (sebab logam yang tidak inert mudah teroksidasi). Sementara, jenis elektroda tidak mempengaruhi produk yang dihasilkan di katoda. Sebagai contoh, berikut adalah proses elektrolisis larutan garam NaCl dengan menggunakan elektroda Cu :
Katoda (-) : 2 H2O(l) + 2 e- ——> H2(g) + 2 OH-(aq) …………………….. (1)
Anoda (+) : Cu(s) ——> Cu2+(aq) + 2 e- …………………….. (2)
Reaksi sel : Cu(s) + 2 H2O(l) ——> Cu2+(aq) + H2(g) + 2 OH-(aq) …………………….. [(1) + (2)]
Dari pembahasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan reaksi elektrolisis :
Setelah kita mempelajari aspek kualitatif reaksi elektrolisis, kini kita akan melanjutkan dengan aspek kuantitatif sel elektrolisis. Seperti yang telah disebutkan di awal, tujuan utama elektrolisis adalah untuk mengendapkan logam dan mengumpulkan gas dari larutan yang dielektrolisis. Kita dapat menentukan kuantitas produk yang terbentuk melalui konsep mol dan stoikiometri.
Satuan yang sering ditemukan dalam aspek kuantitatif sel elektrolisis adalah Faraday (F). Faraday didefinisikan sebagai muatan (dalam Coulomb) mol elektron. Satu Faraday equivalen dengan satu mol elektron. Demikian halnya, setengah Faraday equivalen dengan setengah mol elektron. Sebagaimana yang telah kita ketahui, setiap satu mol partikel mengandung 6,02 x 1023partikel. Sementara setiap elektron mengemban muatan sebesar 1,6 x 10-19 C. Dengan demikian :
1 Faraday = 1 mol elektron = 6,02 x 1023 partikel elektron x 1,6 x 10-19 C/partikel elektron
1 Faraday = 96320 C (sering dibulatkan menjadi 96500 C untuk mempermudah perhitungan)
Hubungan antara Faraday dan Coulomb dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Faraday = Coulomb / 96500
Coulomb = Faraday x 96500
Coulomb adalah satuan muatan listrik. Coulomb dapat diperoleh melalui perkalian arus listrik (Ampere) dengan waktu (detik). Persamaan yang menunjukkan hubungan Coulomb, Ampere, dan detik adalah sebagai berikut :
Coulomb = Ampere x Detik
Q = I x t
Dengan demikian, hubungan antara Faraday, Ampere, dan detik adalah sebagai berikut :
Faraday = (Ampere x Detik) / 96500
Faraday = (I x t) / 96500
Dengan mengetahui besarnya Faraday pada reaksi elektrolisis, maka mol elektron yang dibutuhkan pada reaksi elektrolisis dapat ditentukan. Selanjutnya, dengan memanfaatkan koefisien reaksi pada masing-masing setengah reaksi di katoda dan anoda, kuantitas produk elektrolisis dapat ditemukan.
Hukum Faraday I :
Hukum Faraday II :
Berikut ini adalah beberapa contoh soal aspek kuantitatif sel elektrolisis :
1. Pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda inert dihasilkan gas oksigen sebanyak 5,6 L pada STP. Berapakah jumlah listrik dalam Coulomb yang dialirkan pada proses tersebut?
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda inert adalah sebagai berikut :
Katoda (-) : Ag+ + e- ——> Ag
Anoda (+) : 2 H2O(l) ——> O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e-
Gas O2 terbentuk di anoda. Mol gas O2 yang terbentuk sama dengan 5,6 L / 22,4 L = ¼ mol O2
Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, untuk menghasilkan ¼ mol gas O2, maka jumlah mol elektron yang terlibat adalah sebesar 4 x ¼ = 1 mol elektron.
1 mol elektron = 1 Faraday = 96500 C
Jadi, jumlah listrik yang terlibat adalah sebesar 96500 C
2. Unsur Fluor dapat diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan NaF. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan 15 L gas fluorin ( 1 mol gas mengandung 25 L gas) dengan arus sebesar 10 Ampere?
Penyeleasian :
Reaksi elektrolisis lelehan NaF adalah sebagai berikut :
K (-) : Na+(l) + e- ——> Na(s)
A (-) : 2 F-(l) ——> F2(g) + 2 e-
Gas F2 terbentuk di anoda. Mol gas F2 yang terbentuk adalah sebesar 15 L / 25 L = 0,6 mol F2
Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, untuk menghasilkan 0,6 mol gas F2, akan melibatkan mol elektron sebanyak 2 x 0,6 = 1,2 mol elektron
1,2 mol elektron = 1,2 Faraday
Waktu yang diperlukan dapat dihitung melalui persamaan berikut :
Faraday = (Ampere x Detik) / 96500
1,2 = (10 x t) / 96500
t = 11850 detik = 3,22 jam
Jadi, diperlukan waktu selama 3,22 jam untuk menghasilkan 15 L gas fluorin
3. Arus sebesar 0,452 A dilewatkan pada sel elektrolisis yang mengandung lelehan CaCl2 selama 1,5 jam. Berapakah jumlah produk yang dihasilkan pada masing-masing elektroda?
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis lelehan CaCl2 adalah sebagai berikut :
K (-) : Ca2+(l) + 2 e- ——> Ca(s)
A (+) : 2 Cl-(l) ——> Cl2(g) + 2 e-
Mol elektron yang terlibat dalam reaksi ini dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Faraday = (Ampere x Detik) / 96500
Faraday = (0,452 x 1,5 x 3600) / 96500 mol elektron
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol Ca yang dihasilkan adalah setengah dari mol elektron yang terlibat. Dengan demikian, massa Ca yang dihasilkan adalah :
Massa Ca = mol Ca x Ar Ca
Massa Ca = ½ x (0,452 x 1,5 x 3600) / 96500 x 40 = 0,506 gram Ca
Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, mol gas Cl2 yang dihasilkan adalah setengah dari mol elektron yang terlibat. Dengan demikian, volume gas Cl2 (STP) yang dihasilkan adalah :
Volume gas Cl2 = mol Cl2 x 22,4 L
Volume gas Cl2 = ½ x (0,452 x 1,5 x 3600) / 96500 x 22.4 L = 0,283 L gas Cl2
Jadi, produk yang dihasilkan di katoda adalah 0,506 gram endapan Ca dan produk yang dihasilkan di anoda adalah 0,283 L gas Cl2 (STP)
4. Dalam sebuah percobaan elektrolisis, digunakan dua sel yang dirangkaikan secara seri. Masing-masing sel menerima arus listrik yang sama. Sel pertama berisi larutan AgNO3, sedangkan sel kedua berisi larutan XCl3. Jika setelah elektrolisis selesai, diperoleh 1,44 gram logam Ag pada sel pertama dan 0,12 gram logam X pada sel kedua, tentukanlah massa molar (Ar) logam X tersebut!
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis larutan AgNO3 :
K (-) : Ag+(aq) + e- ——> Ag(s)
A (+) : 2 H2O(l) ——> O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e-
Logam Ag yang dihasilkan sebanyak 1,44 gram; dengan demikian, mol logam Ag yang dihasilkan sebesar 1,44 / 108 mol Ag
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol elektron yang dibutuhkan untuk menghasilkan logam Ag sama dengan mol logam Ag (koefisien reaksinya sama)
Sehingga, mol elektron yang digunakan dalam proses elektrolisis ini adalah sebesar 1,44 / 108 mol elektron
Reaksi elektrolisis larutan XCl3 :
K (-) : X3+(aq) + 3 e- ——> X(s)
A (+) : 2 Cl-(l) ——> Cl2(g) + 2 e-
Arus yang sama dialirkan pada sel kedua, sehingga, mol elektron yang digunakan dalam proses elektrolisis ini sama seperti sebelumya, yaitu sebesar 1,44 / 108 mol elektron
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol logam X yang dihasilkan sama dengan 1 / 3 kali mol elektron, yaitu sebesar 1 / 3 x 1,44 / 108 mol X
Massa logam X = 0,12 gram; dengan demikian, massa molar (Ar) logam X adalah sebagai berikut:
mol = massa / Ar
Ar = massa / mol
Ar = 0,12 / (1 / 3 x 1,44 / 108) = 27
Jadi, Ar dari logam X adalah 27
Materi juga dapat di lihat disini
Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisisdari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksireduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya,anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda.
Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis larutan. Pada proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi di anoda. Sebagai contoh, berikut ini adalah reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl (yang dikenal dengan istilah sel Downs) :
Katoda (-) : 2 Na+(l) + 2 e- ——> 2 Na(s) ……………….. (1)
Anoda (+) : 2 Cl-(l) Cl2(g) + 2 e- ……………….. (2)
Reaksi sel : 2 Na+(l) + 2 Cl-(l) ——> 2 Na(s) + Cl2(g) ……………….. [(1) + (2)]
Reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl menghasilkan endapan logam natrium di katoda dan gelembung gas Cl2 di anoda. Bagaimana halnya jika lelehan garam NaCl diganti denganlarutan garam NaCl? Apakah proses yang terjadi masih sama? Untuk mempelajari reaksielektrolisis larutan garam NaCl, kita mengingat kembali Deret Volta (lihat Elektrokimia I : Penyetaraan Reaksi Redoks dan Sel Volta).
Pada katoda, terjadi persaingan antara air dengan ion Na+. Berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, air memiliki E°red yang lebih besar dibandingkan ion Na+. Ini berarti, air lebih mudah tereduksi dibandingkan ion Na+. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di katodaadalah air. Sementara, berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, nilai E°red ion Cl- dan air hampir sama. Oleh karena oksidasi air memerlukan potensial tambahan (overvoltage), makaoksidasi ion Cl- lebih mudah dibandingkan oksidasi air. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di anoda adalah ion Cl-. Dengan demikian, reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan garam NaCl adalah sebagai berikut :
Katoda (-) : 2 H2O(l) + 2 e- ——> H2(g) + 2 OH-(aq) ………… (1)
Anoda (+) : 2 Cl-(aq) ——> Cl2(g) + 2 e- ……………….. (2)
Reaksi sel : 2 H2O(l) + 2 Cl-(aq) ——> H2(g) + Cl2(g) + 2 OH-(aq) ……………………. [(1) + (2)]
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH‑ (basa) di katoda serta gelembung gas Cl2 di anoda. Terbentuknya ion OH- pada katoda dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda setelah diberi sejumlah indikator fenolftalein (pp). Dengan demikian, terlihat bahwa produk elektrolisis lelehan umumnya berbeda dengan produk elektrolisis larutan.
Selanjutnya kita mencoba mempelajari elektrolisis larutan Na2SO4. Pada katoda, terjadi persaingan antara air dan ion Na+. Berdasarakan nilai E°red, maka air yang akan tereduksi dikatoda. Di lain sisi, terjadi persaingan antara ion SO42- dengan air di anoda. Oleh karena bilangan oksidasi S pada SO4-2 telah mencapai keadaan maksimumnya, yaitu +6, maka spesi SO42- tidak dapat mengalami oksidasi. Akibatnya, spesi air yang akan teroksidasi dianoda. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Katoda (-) : 4 H2O(l) + 4 e- ——> 2 H2(g) + 4 OH-(aq) ……….. (1)
Anoda (+) : 2 H2O(l) ——> O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e- ……………….. (2)
Reaksi sel : 6 H2O(l) ——> 2 H2(g) + O2(g) + 4 H+(aq) + 4 OH-(aq) …………………….. [(1) + (2)] 6 H2O(l) ——> 2 H2(g) + O2(g) + 4 H2O(l) …………………. [(1) + (2)]
2 H2O(l) ——> 2 H2(g) + O2(g) …………………….. [(1) + (2)]
Dengan demikian, baik ion Na+ maupun SO42-, tidak bereaksi. Yang terjadi justru adalah peristiwa elektrolisis air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Hal yang serupa juga ditemukan pada proses elektrolisis larutan Mg(NO3)2 dan K2SO4.
Bagaimana halnya jika elektrolisis lelehan maupun larutan menggunakan elektroda yang tidak inert, seperti Ni, Fe, dan Zn? Ternyata, elektroda yang tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda, sehingga produk yang dihasilkan di anoda adalah ion elektroda yang larut (sebab logam yang tidak inert mudah teroksidasi). Sementara, jenis elektroda tidak mempengaruhi produk yang dihasilkan di katoda. Sebagai contoh, berikut adalah proses elektrolisis larutan garam NaCl dengan menggunakan elektroda Cu :
Katoda (-) : 2 H2O(l) + 2 e- ——> H2(g) + 2 OH-(aq) …………………….. (1)
Anoda (+) : Cu(s) ——> Cu2+(aq) + 2 e- …………………….. (2)
Reaksi sel : Cu(s) + 2 H2O(l) ——> Cu2+(aq) + H2(g) + 2 OH-(aq) …………………….. [(1) + (2)]
Dari pembahasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan reaksi elektrolisis :
- Baik elektrolisis lelehan maupun larutan, elektroda inert tidak akan bereaksi; elektroda tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda
- Pada elektrolisis lelehan, kation pasti bereaksi di katoda dan anion pasti bereaksi di anoda
- Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion alkali, alkali tanah, ion aluminium, maupun ion mangan (II), maka air yang mengalami reduksi di katoda
- Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion sulfat, nitrat, dan ion sisa asam oksi, maka air yang mengalami oksidasi di anoda
Setelah kita mempelajari aspek kualitatif reaksi elektrolisis, kini kita akan melanjutkan dengan aspek kuantitatif sel elektrolisis. Seperti yang telah disebutkan di awal, tujuan utama elektrolisis adalah untuk mengendapkan logam dan mengumpulkan gas dari larutan yang dielektrolisis. Kita dapat menentukan kuantitas produk yang terbentuk melalui konsep mol dan stoikiometri.
Satuan yang sering ditemukan dalam aspek kuantitatif sel elektrolisis adalah Faraday (F). Faraday didefinisikan sebagai muatan (dalam Coulomb) mol elektron. Satu Faraday equivalen dengan satu mol elektron. Demikian halnya, setengah Faraday equivalen dengan setengah mol elektron. Sebagaimana yang telah kita ketahui, setiap satu mol partikel mengandung 6,02 x 1023partikel. Sementara setiap elektron mengemban muatan sebesar 1,6 x 10-19 C. Dengan demikian :
1 Faraday = 1 mol elektron = 6,02 x 1023 partikel elektron x 1,6 x 10-19 C/partikel elektron
1 Faraday = 96320 C (sering dibulatkan menjadi 96500 C untuk mempermudah perhitungan)
Hubungan antara Faraday dan Coulomb dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Faraday = Coulomb / 96500
Coulomb = Faraday x 96500
Coulomb adalah satuan muatan listrik. Coulomb dapat diperoleh melalui perkalian arus listrik (Ampere) dengan waktu (detik). Persamaan yang menunjukkan hubungan Coulomb, Ampere, dan detik adalah sebagai berikut :
Coulomb = Ampere x Detik
Q = I x t
Dengan demikian, hubungan antara Faraday, Ampere, dan detik adalah sebagai berikut :
Faraday = (Ampere x Detik) / 96500
Faraday = (I x t) / 96500
Dengan mengetahui besarnya Faraday pada reaksi elektrolisis, maka mol elektron yang dibutuhkan pada reaksi elektrolisis dapat ditentukan. Selanjutnya, dengan memanfaatkan koefisien reaksi pada masing-masing setengah reaksi di katoda dan anoda, kuantitas produk elektrolisis dapat ditemukan.
Hukum Faraday I :
Hukum Faraday II :
Berikut ini adalah beberapa contoh soal aspek kuantitatif sel elektrolisis :
1. Pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda inert dihasilkan gas oksigen sebanyak 5,6 L pada STP. Berapakah jumlah listrik dalam Coulomb yang dialirkan pada proses tersebut?
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda inert adalah sebagai berikut :
Katoda (-) : Ag+ + e- ——> Ag
Anoda (+) : 2 H2O(l) ——> O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e-
Gas O2 terbentuk di anoda. Mol gas O2 yang terbentuk sama dengan 5,6 L / 22,4 L = ¼ mol O2
Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, untuk menghasilkan ¼ mol gas O2, maka jumlah mol elektron yang terlibat adalah sebesar 4 x ¼ = 1 mol elektron.
1 mol elektron = 1 Faraday = 96500 C
Jadi, jumlah listrik yang terlibat adalah sebesar 96500 C
2. Unsur Fluor dapat diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan NaF. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan 15 L gas fluorin ( 1 mol gas mengandung 25 L gas) dengan arus sebesar 10 Ampere?
Penyeleasian :
Reaksi elektrolisis lelehan NaF adalah sebagai berikut :
K (-) : Na+(l) + e- ——> Na(s)
A (-) : 2 F-(l) ——> F2(g) + 2 e-
Gas F2 terbentuk di anoda. Mol gas F2 yang terbentuk adalah sebesar 15 L / 25 L = 0,6 mol F2
Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, untuk menghasilkan 0,6 mol gas F2, akan melibatkan mol elektron sebanyak 2 x 0,6 = 1,2 mol elektron
1,2 mol elektron = 1,2 Faraday
Waktu yang diperlukan dapat dihitung melalui persamaan berikut :
Faraday = (Ampere x Detik) / 96500
1,2 = (10 x t) / 96500
t = 11850 detik = 3,22 jam
Jadi, diperlukan waktu selama 3,22 jam untuk menghasilkan 15 L gas fluorin
3. Arus sebesar 0,452 A dilewatkan pada sel elektrolisis yang mengandung lelehan CaCl2 selama 1,5 jam. Berapakah jumlah produk yang dihasilkan pada masing-masing elektroda?
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis lelehan CaCl2 adalah sebagai berikut :
K (-) : Ca2+(l) + 2 e- ——> Ca(s)
A (+) : 2 Cl-(l) ——> Cl2(g) + 2 e-
Mol elektron yang terlibat dalam reaksi ini dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Faraday = (Ampere x Detik) / 96500
Faraday = (0,452 x 1,5 x 3600) / 96500 mol elektron
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol Ca yang dihasilkan adalah setengah dari mol elektron yang terlibat. Dengan demikian, massa Ca yang dihasilkan adalah :
Massa Ca = mol Ca x Ar Ca
Massa Ca = ½ x (0,452 x 1,5 x 3600) / 96500 x 40 = 0,506 gram Ca
Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, mol gas Cl2 yang dihasilkan adalah setengah dari mol elektron yang terlibat. Dengan demikian, volume gas Cl2 (STP) yang dihasilkan adalah :
Volume gas Cl2 = mol Cl2 x 22,4 L
Volume gas Cl2 = ½ x (0,452 x 1,5 x 3600) / 96500 x 22.4 L = 0,283 L gas Cl2
Jadi, produk yang dihasilkan di katoda adalah 0,506 gram endapan Ca dan produk yang dihasilkan di anoda adalah 0,283 L gas Cl2 (STP)
4. Dalam sebuah percobaan elektrolisis, digunakan dua sel yang dirangkaikan secara seri. Masing-masing sel menerima arus listrik yang sama. Sel pertama berisi larutan AgNO3, sedangkan sel kedua berisi larutan XCl3. Jika setelah elektrolisis selesai, diperoleh 1,44 gram logam Ag pada sel pertama dan 0,12 gram logam X pada sel kedua, tentukanlah massa molar (Ar) logam X tersebut!
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis larutan AgNO3 :
K (-) : Ag+(aq) + e- ——> Ag(s)
A (+) : 2 H2O(l) ——> O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e-
Logam Ag yang dihasilkan sebanyak 1,44 gram; dengan demikian, mol logam Ag yang dihasilkan sebesar 1,44 / 108 mol Ag
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol elektron yang dibutuhkan untuk menghasilkan logam Ag sama dengan mol logam Ag (koefisien reaksinya sama)
Sehingga, mol elektron yang digunakan dalam proses elektrolisis ini adalah sebesar 1,44 / 108 mol elektron
Reaksi elektrolisis larutan XCl3 :
K (-) : X3+(aq) + 3 e- ——> X(s)
A (+) : 2 Cl-(l) ——> Cl2(g) + 2 e-
Arus yang sama dialirkan pada sel kedua, sehingga, mol elektron yang digunakan dalam proses elektrolisis ini sama seperti sebelumya, yaitu sebesar 1,44 / 108 mol elektron
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol logam X yang dihasilkan sama dengan 1 / 3 kali mol elektron, yaitu sebesar 1 / 3 x 1,44 / 108 mol X
Massa logam X = 0,12 gram; dengan demikian, massa molar (Ar) logam X adalah sebagai berikut:
mol = massa / Ar
Ar = massa / mol
Ar = 0,12 / (1 / 3 x 1,44 / 108) = 27
Jadi, Ar dari logam X adalah 27
Materi juga dapat di lihat disini