Rabu, 26 Februari 2014

Nasihat Bagi Orang Yang Tertipu Oleh Amalnya

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
Orang yang berbahagia adalah yang merasa khawatir terhadap amal-amalnya kalau-kalau itu tidak tulus ikhlas karena Allah dalam melaksanakan agama, atau barangkali apa yang dilakukannya tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah melalui lisan Rasul-Nya.
[lihat Mawa'izh Syaikhil Islam, hal. 88]
Ibnu Abi Mulaikah -seorang tabi’in- berkata, “Aku telah bertemu dengan tiga puluh orang Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka semua takut kemunafikan ada pada dirinya. Tidak ada seorang pun diantara mereka yang mengatakan bahwa keimanannya sejajar dengan keimanan Jibril dan Mika’il.”
[lihat Fath al-Bari [1/137]]
Masruq rahimahullah berkata, “Cukuplah menjadi tanda keilmuan seorang tatkala dia merasa takut kepada Allah. Dan cukuplah menjadi tanda kebodohan seorang apabila dia merasa ujub dengan amalnya.”
[lihat Min A'lam as-Salaf [1/23]]
al-Hasan rahimahullah menangis sejadi-jadinya, maka ditanyakan kepadanya, “Wahai Abu Sa’id, apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Karena takut kalau Allah melemparkan aku ke dalam neraka dan tidak memperdulikan nasibku lagi.”
[lihat Aina Nahnu min Haa'ulaa'i, hal. 75]
‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu berkata, “Seandainya ada yang berseru dari langit: ‘Wahai umat manusia masuklah kalian semuanya ke dalam surga kecuali satu orang’ aku takut orang itu adalah aku. Dan seandainya ada yang berseru dari langit: ‘Wahai umat manusia, masuklah masuklah kalian semuanya ke dalam neraka kecuali satu orang’, maka aku berharap satu orang itu adalah aku.”
[lihat at-Tahdzib al-Maudhu'i li Hilyat al-Auliya', hal. 301]
Ibnu Mubarak rahimahullah berkata, “Semestinya orang yang paling banyak ilmunya diantara kalian adalah orang yang paling besar rasa takutnya.”
[lihat at-Tahdzib al-Maudhu'i li Hilyat al-Auliya', hal. 312]
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Ketahuilah, bahwasanya keikhlasan seringkali terserang oleh penyakit ujub. Barangsiapa yang ujub dengan amalnya maka amalnya terhapus. Begitu pula orang yang menyombongkan diri dengan amalnya maka amalnya pun menjadi terhapus.”
[lihat Ta'thir al-Anfas, hal. 584]
b9461edcaa17741cb719b7deb93ee214

0 komentar:

Posting Komentar